PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan sudah mulai terjadi di Kabupaten/Kota Pasuruan dan sekitarnya. Warga diminta mewaspadai potensi banjir, angin puting beliung, dan ancaman petir.
Dikutip dari situs BMKG pada Jumat (21/10/2022), prakiraan cuaca di Pasuruan Kota didominasi hujan ringanpada pukul 16.00 WIB, dengan suhu udara 28 derajat Celcius dan kecepatan angin 30 km/jam arah timur.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman petir. Sebab dalam situasi peralihan cuaca, potensi munculnya petir cukup tinggi.
“Petir akan lebih intensif apabila cuacanya seperti sekarang. Artinya, saat panas kemudian tiba-tiba hujan, di situlah potensinya (petir) tinggi,” kata Rudi dilansir pasuruankab.go.id, Kamis (19/10/2022).
Dia menjelaskan, imbauan ancaman petir ini sangat penting, mengingat sudah ada kasus 1 orang warga yang tewas tersambar petir saat berteduh di sekitar pematang sawah.
Untuk itu, warga diminta untuk bisa melakukan beberapa hal, diantaranya menghindari berteduh di bawah pohon jikalau sedang beraktivitas di ladang atau sawah. Sebaliknya, ada baiknya menghentikan aktivitas ketika di ruang terbuka apabila turun hujan kendati intensitasnya ringan. “Karena saat itu potensi petir sangat besar dan bisa tiba-tiba terjadi,” kata Harris.
Dia melanjutkan, saat mendung atau mulai hujan hendaknya tidak berada di tempat terbuka seperti di sawah, lapangan, pantai, atau tempat-tempat terbuka dengan membawa barang logam. Petir adalah gejala elektrostatik yang terjadi akibat perpindahan elektron muatan negatif yang berada di bagian bawah awan menarik muatan listrik positif di atas tanah.
Muatan listrik yang berbeda akan saling tarik menarik sedangkan yang sejenis akan tolak menolak. Itulah mengapa pada bangunan tinggi atau rumah dipasang penangkal petir untuk mencegah kerusakan akibat petir.
"Yang penting senantiasa waspada dan tahu bagaimana menghindari petir ketika berada di tanah lapang atau di luar rumah," tutupnya.
Editor : Bian Sofoi