ANKARA, iNewsPasuruan.id - Tim penyelamat berhasil menyelamatkan seorang ibu dan kedua putrinya hidup-hidup dari bawah reruntuhan bangunan yang runtuh akibat gempa bumi di provinsi Hatay, Turki. Mereka terjebak di bawah puing-puing beton selama 33 jam setelah gempa bumi dahsyat melanda Turki Selatan, Senin (6/2/2023). Salah satu jantung putrinya berhenti berdetak saat dibawa ke ambulans.
Dia berhasil disadarkan kembali oleh tim darurat. Keluarga korban gempa bumi tersebut kini telah dirawat di rumah sakit seperti dilansir dari Anadolu, Selasa (7/2/2023). Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan sedikitnya 3.549 orang tewas dan 22.168 lainnya luka-luka di 10 provinsi Turki setelah dua gempa kuat mengguncang bagian selatan negara itu pada Senin lalu.
Senin subuh, gempa bumi magnitudo 7,8 melanda distrik Pazarcik di provinsi Kahramanmaras. Kemudian sekitar sembilan jam kemudian, gempa Magnitudo 7,6 yang berpusat di distrik Elbistan Kahramanmaras mengguncang wilayah tersebut. Guncangannya menggetarkan provinsi lain, termasuk Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay , Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.
Guncang an gempa dirasakan di beberapa negara di kawasan, termasuk Lebanon dan Suriah. Turki menetapkan tujuh hari berkabung nasional setelah gempa bumi yang mematikan melanda negara itu. Semua acara olahraga nasional di Turki telah ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut, dan semua sekolah di Turki akan ditutup hingga 13 Februari.
Setelah gempa bumi, belasungkawa mengalir dari seluruh dunia untuk mengungkapkan solidaritas kepada Turki, dengan banyak negara mengirimkan tim penyelamat dan bantuan.
https://international.sindonews.com/read/1017029/43/33-jam-terjebak-di-bawah-reruntuhan-ibu-dan-2-putrinya-berhasil-diselamatkan-1675785750
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait