Bung Karno Tolak Israel, Ganefo Ajang Pembuktian Proklamator

Edi Purwanto, Solichan Arif
Presiden Republik Indonesia, Soekarno. Foto/Dok. Arsip Nasional Republik Indonesia

 

PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Demikian bunyi alinea pertama pembukaan UUD 1945. Jelas disebutkan di sana, bahwa Indonesia dengan tegas menyatakan akan menghapuskan penjajahan dari muka bumi. Alinea pertama pembukaan UUD 1945 adalah penyebab utama kenapa Indonesia menolak Israel, hingga berujung dibatalkannya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2023. 

Isu penolakan Timnas Israel dianggap pemicu FIFA membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia 2023. Selain bunyi alinea pertama di atas, aksi penolakan terhadap atlet olah raga dari Israel, pernah dilakukan Presiden Soekarno. Proklamator Kemerdekaan Indonesia, yang akrab disapa Bung Karno itu, menggagas Games of the New Emerging Forces (Ganefo) 10 November 1963 di Jakarta.

Sebagai penggagas sekaligus penyelenggara Ganefo, Indonesia bukan hanya menjadi tuan rumah kejuaraan sepak bola dunia. Tapi juga seluruh cabang olahraga. Ganefo adalah jawaban Indonesia setelah mendapat kecaman dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) karena tidak mengundang Israel dan Taiwan dalam Asian Games 1962.

Indonesia tidak mengundang Israel, dan Taiwan, karena bersimpati kepada negara-negara Arab, dan Tiongkok. Akibatnya, IOC menyatakan menskors Indonesia dalam Olimpiade Musim Panas 1964. "Ganefo adalah inisiasi Indonesia, untuk menyelamatkan olah raga dunia dalam cengkeraman monopoli Komite Olimpiade Internasional atau IOC," demikian dikutip dari buku Ganefo Olimpiade Kiri di Indonesia (2016).

Khususnya Soekarno, Ganefo adalah pertaruhan besar. Karena alasan itu,  Menteri Olah Raga Maladi yang dianggap sebagai yang paling bertanggung jawab, harus sukses melaksanakannya. Soekarno ingin membuktikan kepada dunia, bahwa Indonesia bukan bangsa paria di bidang olah raga.

Kemampuan olah raga ada dalam otot belikat orang Indonesia.  "Maladi, engkau aku jadikan Menteri Olah Raga, dan perintahku kepadamu ialah buatlah seluruh bangsa Indonesia ini sport-minded. Kuperintahkan: gerakkan, gerakkan seluruh bangsa Indonesia dan seluruh bangsa New Emerging Forces ini dengan cara yang sehebat-hebatnya," kata Bung Karno.

 Menteri Maladi membuktikan diri sebagai pelaksana ajang olahraga dunia yang baik. Dengan persiapan yang hanya 200 hari, Ganefo diikuti sebanyak 51 negara termasuk Jepang, Belanda, Perancis, dan Uni Soviet mengirimkan atletnya ke Jakarta. Total seluruh atlet peserta Ganefo sebanyak 2.700 atlet.

Gebyar Ganefo terlihat di mana-mana, terutama ibu kota Jakarta. Hampir semua orang Indonesia memperbincangkannya. Spanduk-spanduk dengan kalimat-kalimat slogan tentang Ganefo, bertebaran. "Ganefo Gagasan Bung Karno Menjadi Milik Dunia", "Ganefo Penjebol Oldefos", "Ganefo Kemauan Sejarah", "Berlomba dan Bersahabat dalam Ganefo". dan "Dengan Iman Teguh Ganefo Pasti Sukses".

Bung Karno berhasil menjadikan Ganefo sebagai gerakan semesta, yang bukan hanya dilakukan pemerintah, namun juga melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Tidak hanya branding yang besar. Untuk kesuksesan Ganefo, muncul penggalangan dana amal Ganefo yang tidak hanya di Jakarta, tapi sumbangan juga mengalir dari daerah-daerah.

Editor : Bian Sofoi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network