PASURUAN, iNewsPasuruan.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf menyatakan sudah saatnya regenerasi di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pergantian Ketua Umum PKB merupakan tuntutan ilmiah jadi tidak perlu panik. "Isu seperti itu seperti opini yang dikembangkan agar PKB mendengar aspirasi-aspirasi dari sekitaran PKB termasuk PBNU, jadi tidak perlu panik," kata Sekjen PBNU sekaligus Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf, Rabu (17/4/2024).
Dia menilai, jika ada isu seperti itu, PKB tidak usah panik dan hal tersebut adalah lumrah. Isu seperti itu semacam opini yang dikembangkan. Pada dasarnya PKB harus mendengarkan aspirasi yang berkembang tidak hanya dari internal PKB tetapi juga di sekitar PKB termasuk juga di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, PKB lahir dari organisasi NU.
“Ada baiknya pimpinan PKB berkonsultasi minta nasihat ke PBNU, khususnya ke Rois Aam dan ketua umum karena ini menyangkut sejarah berdirinya PKB,” tandas pria yang akrab disapa Gus Ipul itu.
Gus Ipul mengatakan, jika saat ini dikembangkan seakan-akan mau mengganti ketua umum PKB itu adalah hal biasa. Pada PBNU sendiri sudah berkali-kali melakukan pergantian ketua dan hal itu adalah biasa. "Tidak ada upaya yang digerakkan oleh kekuasaan untuk mengganti ketua umum PKB, ini merupakan tuntutan ilmiah," lanjutnya.
Menurut dia, banyak kader partai yang potensial untuk memimpin PKB. PBNU tidak mengintervensi atau akan merebut PKB. Karena PKB sendiri tidak bisa lepas dari peran NU yang melahirkannya. Jika terjadi pergantian maka harus sesuai dengan mekanisme di tubuh PKB. “Maka dari itu PBNU tidak akan melakukan intervensi maupun masuk ke ranah politik praktis PKB,” tandasnya.
Gus Ipul meminta isu pergantian ketua umum PKB tidak perlu dibesar-besarkan. Hal itu merupakan sebuah dinamika. Tidak perlu berlebih dalam menyikapinya, apalagi dengan mengatakan adan rekayasa atau hal semacamnya. "Sekarang sudah saatnya regenerasi di PKB," lanjutnya.
Ia mengingatkan agar PKB tidak bergantung kepada seseorang atau kelompok tertentu, PKB harus bergantung kepada perjuangan besar NU.
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait