YOGYAKARTA, iNewsPasuruan.id - Kabar duka dikabarkan datang dari suporter salah satu klub sepakbola di DIY. Kabar duka tersebut diunggah dalam group akun Twitter @Kilometer5Boys
KILOMETER 5 BOYS @Kilometer5Boys_
Innalillahi wa innailaihi rojiun, telah berpulang satu anggota keluarga kami. Semoga amal ibadah Aditiya Eka Putranda diterima di sisi Allah, dan juga pihak keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Rest In Pride, brother , ,
Dalam unggahan tersebut juga disertai foto dan juga data korban Aditiya Eka Putranda (18) alamat Modinan RT. 12 RW. 22 Banyuraden Kapanewon Gamping Sleman. Korban akan dimakamkan di Makam Suci Modinan.
Unggahan tersebut lantas mengundang komentar warganet. Salah satunya pemilik akun dhannsz @dhannsz2C. Akun ini nembalas retweet dari @Ayu_lray ke @Kilometer5Boys_. Akun ini mengunggah kronologi penganiayaan tersebut dari foto tangkapan layar dari group pasoepati bumi.
Dalam kronologi tersebut menyebutkan aksi penganiayaan terjadi pada hari Minggu tanggal 28 Agustus 2022 pukul 00.15 WIB bertempat di palang pintu kereta api Dusun Mejing Kidul Kalurauan Ambarketawang Kapanewon Gamping Sleman dengan korban dari salah satu kelompok pendukung PSS Sleman.
Ada dua orang korban, yaitu korban meninggal Aditya Exa Putrande (18) warga Modinan Rt 12/22 Banyuraden Gamping Sleman dan Ardiansyah Bagus Setiawan (18) dan Gandung (16) yang merupakan teman satu kampung. Ardyansah mengalami luka sayatan senjata tajam sementara Gandung mengalami luka pukulan benda tumpul di wajah dan badan.
Kronologi kejadian ketika pukul 00.15 WIB, korban bersama rombongan dari arah barat dan berhenti di palang pintu kereta api Dusun Mejing Kidul Kalurahan Ambarketawang Kapanewon Gamping, Sieman yang tertutup.
Dan saat itu mereka melihat ada segerombolan orang yang nongkrong di tempat cucian mobil. Kemudian tiba-tiba rombongan tersebut berteriak dan langsung berlari menuju ke rombongan korban dan langsung melakukan penganiayaan menggunakan menggunakan senjata tajam dan potongan besi kepada 3 orang korban yang berada di belakang.
Beberapa rekan korban berusaha menghentikan pelaku yang selanjutnya pada saat pintu palang kereta mulai terbuka dan kemudian mereka berusaha melarikan diri ke arah timur namun korban atas nama Aditya masih dikeroyok di lokasi rel kereta dan dua rekannya berhasil menarik 2 korban.
Kemudian palang pintu tertutup kembali dan para pelaku berjalan ke arah barat palang pintu kereta dengan meninggalkan korban Aditiya tergeletak di tengah rel yang langsung ditarik oleh rekannya ke sisi utara palang pintu kereta. Setelah korban dan pelaku terpisah kemudian rekan-rekannya membawa ketiga korban ke RS PKU Muhammadiyah Gamping untuk dilakukan pertolongan,
Kapolres Sleman AKBP Ahmad Rifai menuturkan membenarkan peristiwa tersebut. Penganiayaan tersebut terjadi korban Aditya baru saja selesai menyaksikan pertandingan antara PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo Sleman. Korban kabarnya bersama rekannya pulang ke rumahnya di Banyuraden Gamping.
"Sampai di palang pintu diserang kelompok tak dikenal,"terangnya.
Korban atas nama Aditya sempat dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan. Meski sudah mendapatkan perawatan intensif korban meninggal dunia akibat luka yang dideritanya cukup parah.
Pihaknya masih mendalami kasus penganiayaan tersebut. Polisi juga sudah melakukan penangkapan terhadap beberapa orang dan kini masih dalam pemeriksaan secara intensif kepada mereka.
Editor : Bian Sofoi