get app
inews
Aa Text
Read Next : Satgas Anti Money Politic Tangkap 4 Orang di Rejoso, Diduga Bagikan Uang untuk Pilbup Pasuruan

3 Tokoh yang Terlibat Pertempuran 10 November, Fatwa Resolusi Jihad Gelorakan Perlawanan

Rabu, 09 November 2022 | 08:37 WIB
header img
KH Hasyim Asy'ari (Foto: NU Online)

Tiga tokoh sentral  yang terlibat Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Mereka mempertaruhkan nyawanya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Atas jasa yang telah dilakukan, pemerintah pun memberi mereka gelar pahlawan nasional.

Berikut tokoh yang terlibat pertempuran 10 November dan merupakan pahlawan nasional.

 

1. Sutomo

Sutomo atau yang dikenal Bung Tomo adalah salah satu tokoh penting pada Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Salah satu peran Bung Tomo pada pertempuran tersebut adalah ia berhasil membangkitkan semangat masyarakat Surabaya untuk kembali melawan penjajah.

Diketahui Sutomo pernah bekerja sebagai pegawai pemerintah, pegawai kecil di perusahaan ekspor impor Belanda, polisi di kota Praja, hingga distributor untuk perusahaan menjahit. Selain itu, ia juga pernah menjadi jurnalis dan bergabung dengan sejunlah kelompok politik dan sosial. Pada 11 April 1978, ia ditahan pemerintah Indonesia karena kritik kerasnya terhadap program Presiden Soeharto.

Sutomo meninggal dunia pada Oktober 1981 di Makkah. Atas jasanya, pemerintah pun memberi gelar pahlawan nasional kepada Sutomo melalui Keputusan Presiden Nomor 041/TK/TH 2008.

2. KH Hasyim Asy’ari

Pada Pertempuran Surabaya 10 November 1945 tidak lepas dari peran KH Hasyim Asy’ari. Melalui fatwa Resolusi Jihad oleh KH Hasyim Asy’ari, masyarakat Surabaya dengan semangat yang tinggi serta rela mati bertempur melawan penjajah guna mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Fatwa Resolusi Jihad tersebut dapat menggerakan masyarakat serta santri untuk menghantam penjajah. Resolusi Jihad itu tak lepas dari permintaan Presiden Soekarno yang memohon fatwa hukum kepada KH Hasyim Asy’ari sebagai pemimpin organisasi Islam terbesar di Indonesia pada 17 September 1945.

Fatwa yang dikeluarkan pada 22 Oktober 1945 ini adalah Resolusi Jihad Fi Sabililillah kepada rakyat Indonesia di Surabaya serta sekitarnya untuk melawan penjajah. Atas jasa KH Hasyim Asy’ari, pemerintah Indonesia memberi gelar pahlawan nasional melalui Keppres Nomor 294 Tahun 1964.

3. Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo

Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau Gubernur Soerjo merupakan Gubernur Jawa Timur pertama. Ia menjabat Gubernur Jawa Timur periode 1945-1948. Sebagai Gubernur Jawa Timur, ia mempunyai peran pada Pertempuran Surabaya. Diketahui, pemerintah pusat telah menyerahkan keputusan kepada pemerintah Jawa Timur.

Sang gubernur pun melakukan perundingan dengan TKR dan masyarakat lainnya. Perundingan tersebut membuahkan hasil terkait penolakan terhadap ultimatum Inggris. Ia dengan tegas menolak ultimatum Inggris yang didukung oleh masyarakat Surabaya. Pada 9 November 1945 melalui pidato, Gubernur Soerjo menyerukan kepada masyarakat Surabaya untuk melawan sekutu supaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada Gubernur Soerjo yang tertuang dalam Keppres Nomor 29 pada 17 November 1964.

Artikel pernah tayang di https://nasional.okezone.com/read/2022/11/08/337/2703248/3-tokoh-yang-terlibat-pertempuran-10-november-termasuk-kh-hasyim-asy-ari?page=2

Editor : Bian Sofoi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut