PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Bupati Pasuruan Dr Irsyad Yusuf meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk humanis, disiplin dan tegas dalam menegakan perarturan daerah. Sebab, kinerjanya berhubungan langsung dengan masyarakat sehingga rentan dengan gesekan kepentingan dan konflik.
"Maka dari itu saya anggap sangat penting untuk diperhatikan bagi seluruh petugas Satpol PP. Karena dari mereka inilah, perda ditegakkan," kata Bupati Pasuruan Dr Irsyad Yusuf saat memimpin Apel Gelar Pasukan dalam rangka memperingati HUT Satpol PP ke 73, satuan perlindungan masyarakat (Linmas) Ke-61 , dan HUT Pemadam Kebakaran (Damkar) ke-104 di halaman Graha Maslahat, Komplek Perkantoran Pemkab Pasuruan, Kamis (16/3/2023) pagi.
Gus Irsyad menegaskan, untuk dapat memenuhi harapan masyarakat, maka Satpol PP harus memiliki unsur humanis, berdedikasi, disiplin dan tegas. Keempat hal tersebut harus selalu dimiliki oleh setiap petugas agar masyarakat pun dibuat segan kepadanya. "Karena Satpol PP juga presentasi wajah Pemkab dari sisi penegakan Perdanya. Maka dari itu saya minta sikap dan perilaku anggota yang humanis, berdedikasi, disiplin dan tegas dalam setiap tugas," ajaknya.
Gus Irsyad menutup sambutannya dengan meminta agar apel gelar pasukan tidak hanya sekadar momentum rutin saja. Akan tetapi menjadi sarana untuk memotivasi dan meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. Terutama dalam melaksanakan urusan wajib ketentraman dan ketertiban umum, serta perlindungan masyarakat.
"Untuk itu, pola sikap dan perilaku serta kualitas sumber daya manusia harus benar-benar diperhatikan sehingga mampu menjalankan tugas, kewajiban, serta kewenangannya. Sehingga kehadirannya dapat dirasakan di seluruh lapisan masyarakat," kata Gus Irsyad dilansir website resmi Pemkab Pasuruan.
Apel gelar pasukan menghadirkan Tarian Nusantara dan atraksi simulasi evakuasi satwa liar dari para anggota Damkar Kabupaten Pasuruan. Selain itu, ada pula aksi air warna-warni yang disemprotkan empat mobil damkar sebagai persembahan pamungkas Satpol PP. Petugas Damkar Kabupaten Pasuruan, Suryono mengatakan, hampir setiap hari pihaknya menerima laporan dari warga yang resah dengan keberadaan sarang tawon vespa di atap rumahnya. "Banyak sekali laporan, hampir setiap hari yang namanya warga minta tolong ke kami karena ada sarang tawon vespa di rumahnya," kata Suryono.
Apabila dijumlah, adal lebih dari 50 laporan warga tentang gangguan tawon vespa maupun ular. Perihal evakuasi sarang tawon, Suryono menjelaskan jikalau sarang tersebut masih baru, maka penanganannya cukup dengan menutup satu lubang sarang tersebut dengan kain spon yang dibasahi dengan bensin.
Namun apabila sarang tersebut punya lebih dari satu lubang, maka evakuasinya lebih berat, karena harus ditutup dengan menggunakan karung goni. Petugas pun wajib memakai alat pelindung diri (APD) supaya tak terkena sengatan tawon berbahaya itu. "Kalau lubangnya belum rusak, maka cukup kita tutup dengan spon yang sudah kami celupkan ke bensin. Kalau sarangnya rusak, ya kita tutup dengan karung goni dan kita bakar," jelasnya.
Selain tawon vespa, Damkar Kabupaten Pasuruan juga membantu mengevakuasi ular-ular yang masuk ke rumah warga seperti cobra, ular sawah hingga sekelas phyton. Kata Suryono, penanganan ular sangat mudah, lantaran para petugas sudah berpengalaman menanganinya.
"Kalau ular ya tinggal diambil, kemudian kami lepas. Kalau kayak phyton, monyet, biawak dll kami bawa ke BKSDA karena memang satwa yang dilindungi," ucapnya.
Editor : Bian Sofoi