PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Pergerakan tanah di Dusun Sempuh, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, membuat warga panik dan berlarian menyelamatkan diri. Sejak Selasa (28/1/2025) malam, retakan tanah terus meluas, merusak puluhan rumah dan memaksa 176 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Sebagian warga bahkan tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka karena tanah terus bergerak secara perlahan namun pasti. Retakan semakin lebar, membuat dinding dan lantai rumah mereka terbelah.
Hingga Kamis (30/1/2025) pagi, pergerakan tanah masih terjadi, menyebabkan kepanikan yang semakin meluas.
Warsidi, salah satu warga terdampak, mengatakan bahwa kondisi ini sangat mengkhawatirkan sehingga seluruh warga memilih untuk mengungsi.
"Total 47 keluarga, Mas, semua mengungsi," ujar Warsidi.
Kepala Dusun Sempuh, Ahmad Sumitro, menyebutkan bahwa dari 47 rumah yang terdampak, 16 mengalami kerusakan parah. Sebagian rumah bahkan tidak lagi bisa ditempati karena retakan yang makin membesar.
"Totalnya ada 176 orang yang mengungsi. Mereka saat ini berada di SDN 2 Cowek,"* jelas Sumitro.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan langsung turun tangan menangani situasi ini.
Kepala Pelaksana BPBD, Sugeng Hariyadi, mengatakan bahwa wilayah tersebut memang memiliki riwayat pergerakan tanah, namun kali ini kondisinya lebih parah.
"Saat pertama kali saya dinas di BPBD, kami pernah melakukan monitoring retakan tanah di sini, tapi tidak separah ini,"ungkap Sugeng.
BPBD kini tengah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur untuk melakukan kajian lebih lanjut terkait kondisi tanah.
"Setiap hari retakan semakin bertambah, ini sangat berbahaya. Kami ungsikan warga agar tidak ada korban jiwa. Hari ini kami mendatangkan tim dari BPBD Provinsi Jawa Timur untuk menilai apakah wilayah ini masih layak dihuni atau tidak," pungkasnya.
Editor : Bian Sofoi