Pemkab Pasuruan Larang Sound Horeg saat Sahur, Pelanggar Akan Disanksi

PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Pemerintah Kabupaten Pasuruan resmi melarang penggunaan sound system horeg untuk membangunkan sahur selama Ramadhan 1446 Hijriyah.
Keputusan ini diambil dalam Rapat Koordinasi Kesepakatan Bersama yang dipimpin Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori, di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Senin (24/2/2025).
Rakor ini turut dihadiri Sekda Yudha Triwidya Sasongko, Forkopimda, organisasi Islam, serta sejumlah kepala OPD terkait.
Menurut Shobih, larangan ini bertujuan menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat saat menjalankan ibadah puasa.
“Suara keras dari sound horeg mengganggu waktu istirahat warga, terutama lansia dan balita,” ujarnya.
Selain mengganggu, sound horeg juga dinilai berisiko memicu tawuran antar kampung, seperti yang pernah terjadi di Kabupaten Pasuruan. Untuk itu, Pemkab Pasuruan bersama aparat keamanan akan mengawasi penerapan aturan ini.
Bagi warga yang nekat melanggar, sanksi tegas akan diberlakukan, mulai dari teguran hingga pidana.
“Pengeras suara di masjid saja dibatasi sampai pukul 22.00 WIB, apalagi sound horeg,” tegas Shobih.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pasuruan, KH Nurul Huda, menegaskan bahwa agama mengajarkan kebaikan tanpa merugikan orang lain.
“Sound horeg bisa merusak bangunan, membuat genteng jatuh, dan kaca pecah. Ini jelas meresahkan,” katanya.
Pemerintah berharap masyarakat mematuhi aturan demi menjaga suasana Ramadhan yang aman dan kondusif.
Editor : Bian Sofoi