Banjir Ganggu Persiapan Lebaran, Warga Pasuruan Khawatir Air Tak Surut

PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pasuruan selama lebih dari tiga jam pada Minggu (30/3/2025) siang menyebabkan Sungai DAS Rejoso dan DAS Kedunglarangan meluap. Akibatnya, banjir merendam lima kecamatan, yakni Rejoso, Winongan, Beji, Grati, dan Bangil, dengan ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 50 sentimeter.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mencatat, sebanyak 1.943 kepala keluarga (KK) atau sekitar 5.289 jiwa terdampak akibat banjir ini. Kecamatan Winongan menjadi wilayah dengan jumlah terdampak terbanyak, yakni 1.050 KK. Beberapa desa di wilayah tersebut terendam air dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter.
"Air datang tiba-tiba sekitar pukul 02.00 WIB. Tidak ada hujan, tidak ada angin, tahu-tahu air masuk ke permukiman," kata Satuhar, warga Dusun Gambiran, Desa Bandaran, Kecamatan Winongan.
Menurutnya, air yang menggenangi rumah-rumah warga merupakan luapan dari Sungai DAS Rejoso. Ia mengaku khawatir banjir tidak segera surut, mengingat keesokan harinya umat Muslim akan menjalankan Salat Idulfitri.
"Lebaran ini membawa duka bagi warga Gambiran. Besok pagi kemungkinan air belum surut," ujarnya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, menyatakan bahwa tim reaksi cepat telah diterjunkan untuk melakukan kaji cepat dan memenuhi kebutuhan dasar korban bencana. Distribusi logistik serta upaya evakuasi juga telah dilakukan bagi warga yang terdampak parah.
"Kami terus memantau situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait guna memastikan penanganan banjir berjalan optimal," ujar Sugeng.
BPBD Kabupaten Pasuruan juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat curah hujan yang masih tinggi dapat menyebabkan banjir susulan.
"Kami mengimbau seluruh warga Kabupaten Pasuruan agar tetap siaga dan berhati-hati menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem," pungkasnya.
Editor : Bian Sofoi