Di Usia 94 Tahun, Nenek Asal Pasuruan Ini Siap Jalani Ibadah Haji

PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Di usia senjanya yang menginjak 94 tahun, Satumi tak pernah menyangka bahwa tahun ini ia akan memenuhi panggilan suci ke Tanah Haram. Warga Dusun Juri, Desa Tejowangi, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan itu, menjadi jamaah haji tertua di daerahnya.
Dengan tubuh renta namun semangat yang tak pudar, Satumi mengisahkan bagaimana perjalanan menuju ibadah haji ini dimulai secara tak terduga. Ia bahkan tak menyadari bahwa anaknya telah mendaftarkannya untuk berhaji sejak 2018.
“Saya tidak tahu apa yang telah didaftarkan anak saya, diajak sana-sini dulu, ternyata daftar haji. Baru kemarin ada surat dari Kemenag untuk pelunasan,” ujar Satumi, saat ditemui di kediamannya, Kamis (15/5/2025).
Raut wajahnya yang keriput bersinar bahagia saat bercerita. Ibu dari lima anak dan nenek dari 22 cucu ini hanya bisa bersyukur atas kesempatan yang menurutnya merupakan berkah tak terhingga. Di usianya yang hampir satu abad, ia merasa diberi hadiah terindah: menunaikan rukun Islam kelima.
“Saya doakan semua keluarga sehat, bahagia, dan rezekinya lancar,” ucapnya dengan suara pelan namun penuh ketulusan.
Sarman, anak kelima Satumi, adalah sosok di balik kejutan manis itu. Ia mendaftar haji bersama ibunya dan istrinya tujuh tahun lalu. Namun karena usia ibunya yang masuk prioritas lansia, hanya ia yang diizinkan mendampingi.
“Awalnya saya daftar tiga orang, saya, ibu, dan istri. Tapi karena ibu masuk lansia, saya yang mendampingi, istri masih daftar tunggu,” terang Sarman.
Menjelang keberangkatan yang dijadwalkan pada Selasa pagi, 27 Mei 2025, kondisi kesehatan Satumi terus menunjukkan perbaikan. Meski sempat melemah, semangatnya justru tumbuh seiring kabar keberangkatannya ke Tanah Suci.
“Ibu sudah cukup tua, awalnya kami khawatir. Tapi sejak tahu dipanggil ke Tanah Suci, kesehatannya malah membaik, beliau bersemangat sekali,” tambah Sarman.
Sebagai bentuk rasa syukur, keluarga Satumi menggelar tasyakuran pada Selasa malam kemarin bersama tetangga dan kerabat. Mereka meyakini bahwa panggilan haji adalah anugerah yang tidak semua orang dapatkan, terlebih di usia yang sudah sepuh.
“Haji ini panggilan yang tidak bisa ditunda. Malam nanti kami tasyakuran. Semoga ibu diberi kelancaran dan kekuatan dalam menjalani semua rangkaian ibadah,” pungkas Sarman dengan mata berkaca-kaca.
Editor : Bian Sofoi