get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang Pencoblosan, Bawaslu Kabupaten Pasuruan Ajak Masyarakat Awasi Politik Uang

Tips Menjaga dan Menyalurkan Emosi Agar Puasa Lancar

Sabtu, 16 April 2022 | 11:07 WIB
header img
Tips mengelola emosi

YOGYAKARTA, iNews.id - Emosi bisa menjadi bumerang bagi para pemilikinya, maka dalam memilih penyaluran emosi juga harus tepat. Banyak kerugian yang bisa didapat gara gara emosi sesaat. Dalam berpuasa juga diharuskan menjaga emosi agar tidak meledak, tips kali ini tentang bagaimana menjaga dan menyalurkan emosi dengan baik agar puasa tidak terganggu.

“Setiap orang harus belajar mengelola atau meregulasi emosi agar bisa terekspresikan secara wajar dan sehat,”kata Psikolog UGM Sutarimah Ampuni, Jumat (15/4/2022)

Menurutnya, mengekspresikan emosi harus pas agar tidak menimbulkan efek buruk bagi diri sendiri dan orang lain. Emosi harus dikelola, jangan sampai meledak-ledak ataupun terlalu ditahan. 

Ada sejumlah strategi dalam mengekspresikan emosi, salah satunya menahan/menekan emosi. Misal saat berduka menahan rasa duka karena tidak ingin terlihat lemah dan berduka dihadapan orang lain. B

"Sebenarnya strategi ini kurang bagus karena kalau terlalu menahan akan berbahaya. Ibarat botol yang diisi air soda dan ditutup rapat suatu saat akan meledak, begitu juga dengan emosi," jelas Dosen Fakultas Psikologi UGM ini.

Cara lain dalam mengelola emosi adalah dengan merenung. Mengekspresikan emosi dalam bentuk diam dan menyendiri. Namun ada juga yang mengekspresikan emosi secara berlebihan atau agresif. Misalnya, marah-marah dan berperilaku kasar serta merugikan orang lain.

 “Tidak semua emosi harus diekspresikan atau dilepaskan. Namun harus selektif dalam melepas dan menahan emosi,” katanya.

Sutarimah mengatakan ada beberapa cara dalam mengolah emosi. Yang pertama melakukan pemilihan situasi. Memilih akan merasakan emosi atau tidak. Misalnya, setiap melihat dialog politik di TV kita mudah tersulut amarahnya. Maka sebaiknya hal tersebut dihindari.

"Sebelum melakukan pemilihan situasi, kita harus punya self awareness mengenai emosi kita sendiri. Aware apa yang membuat kita marah, kecewa dan lainnya," tuturnya.

Kedua, memodifikasi lingkungan. Sebagi contoh, saat kita merasa galau dan sendu bisa menata ulang kamar agar lebih bersemangat.

Ketiga, mengubah dalam diri sendiri. Salah satunya dengan mengubah pemikiran terhadap suatu persoalan. Misalnya, saat diputuskan pacar pasti merasa sedih. Untuk mengurangi kesedihan bisa berpikir mungkin itu bukan jodoh saya, mungkin nantinya saya bisa mendapat yang lebih baik lagi.

"Coba pengaruhi dan ubah pikiran negatif menjadi positif/lebih optimis. Memang ini tidak mudah terlebih saat kondisi terpuruk, tetapi harus ada kemauan untuk itu," ucapnya.

Keempat, mengalihkan perhatian. Misal dengan melihat tayangan komedi, jalan-jalan atau melakulan hobi untuk mengalihkan emosi.

Kelima, mengambil jarak dari emosi yang dirasakan. Contohnya, ketika marah  tidak langsung diekspresikan dengan berdiam diri dulu dan lainnya.

"Mengambil jarak ini juga bisa dengan mensugesti diri, seperti hari ini aku sudah banyak emosi negatif sekarang akan memberi kesempatan tubuh dan pikiran untuk istirahat serta tidak memberi kesempatan bagi emosi negatif menguasai waktu yang ada," ujarnya.

Editor : Bian Sofoi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut