iNewsPasuruan.id - penerbitan obligasi IV dan juga Sukuk Mudharabah I resmi digelar oleh PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Aksi korporasi tersebut mendapat respon positif dari investor, dengan capaian bookbuilding menembus angka Rp3,28 triliun.
Respon positif tersebut diyakini tidak terlepas dari dukungan pemerintah yang bertindak sebagai penjamin dalam pelaksanaan aksi korporasi ini, yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Penjaminan Pemerintah atas Obligasi IV Waskita Karya Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah I Waskita Karya Tahun 2022.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI, Direktur Utama PT Penjamin Infrastruktur Indonesia dan Direktur Utama WSKT, pada Jumat (22/4/2022).
Tahun ini WSKT melanjutkan aksi korporasinya dalam bentuk penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan Pemerintah, yang oleh Pefindo diganjar rating idAAA(gg) (Triple A; Government Guarantee).
Rencananya, proceeds dari aksi korporasi ini bakal digunakan untuk refinancing dan modal kerja Proyek Tol Kayu Agung – Palembang – Betung yang rencananya bakal mulai beroperasi pada tahun 2023 mendatang. Penerbitan obligasi dan sukuk ini secara bersama dijamin oleh Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan PT PII atas seluruh pokok berikut dengan kupon/bagi hasil dan biaya yang timbul akibat keterlambatan pembayaran obligasi dan sukuk.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Perseroan, Destiawan Soewardjono, mengatakan bahwa Perjanjian Penjaminan Pemerintah ini merupakan bukti kongkrit bahwa Pemerintah berkomitmen mendukung penuh perbaikan kondisi keuangan Waskita.
“Dengan diberikannya penjaminan Pemerintah atas obligasi dan sukuk ini, serta dengan dilaksanakannya program penyehatan keuangan Waskita, kami yakin Waskita dapat kembali menjadi Perusahaan yang sehat. Kedepannya Waskita dapat bergerak lebih lincah untuk dapat terus berkontribusi mengembangkan infrastruktur di Indonesia,” ujar Destiawan.
Dengan kesuksesan aksi penerbitan obligasi dan sukuk ini, menurut Destiawan, pihaknya dapat memenuhi komitmen atas obligasi yang akan jatuh tempo tahun ini kepada para investor,” tambah Destiawan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perseroan, Taufik Hendra Kusuma juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pemerintah dalam bentuk penjaminan pada aksi korporasi Perseroan ini.
“Manajemen Perseroan mengapresiasi dukungan Pemerintah pada penerbitan obligasi dan sukuk ini. Penjaminan atas sukuk merupakan yang pertama kali dilakukan oleh PT PII," tutur Destiawan. Selain untuk kebutuhan refinancing, peruntukan obligasi dan sukuk ini juga sebagai tambahan modal kerja Proyek Tol Kayu Agung – Palembang – Betung dimana ruas ini diharapkan dapat beroperasi penuh pada tahun 2023.
Minat investor yang tinggi atas emisi obligasi dan sukuk Waskita menunjukkan persepsi pasar yang positif. Saat ini perusahaan dalam proses registrasi III untuk mendapatkan pernyataan efektif dari OJK dan menargetkan untuk dapat melaksanakan pencatatan obligasi dan sukuk dengan penjaminan Pemerintah ini di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Mei 2022 mendatang.
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) secara resmi menggelar penerbitan obligasi IV dan juga Sukuk Mudharabah I. Aksi korporasi tersebut mendapat respon positif dari investor, dengan capaian bookbuilding menembus angka Rp3,28 triliun.
Respon positif tersebut diyakini tidak terlepas dari dukungan pemerintah yang bertindak sebagai penjamin dalam pelaksanaan aksi korporasi ini, yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Penjaminan Pemerintah atas Obligasi IV Waskita Karya Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah I Waskita Karya Tahun 2022.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI, Direktur Utama PT Penjamin Infrastruktur Indonesia dan Direktur Utama WSKT, pada Jumat (22/4/2022).
Tahun ini WSKT melanjutkan aksi korporasinya dalam bentuk penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan Pemerintah, yang oleh Pefindo diganjar rating idAAA(gg) (Triple A; Government Guarantee).
Rencananya, proceeds dari aksi korporasi ini bakal digunakan untuk refinancing dan modal kerja Proyek Tol Kayu Agung – Palembang – Betung yang rencananya bakal mulai beroperasi pada tahun 2023 mendatang. Penerbitan obligasi dan sukuk ini secara bersama dijamin oleh Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan PT PII atas seluruh pokok berikut dengan kupon/bagi hasil dan biaya yang timbul akibat keterlambatan pembayaran obligasi dan sukuk.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Perseroan, Destiawan Soewardjono, mengatakan bahwa Perjanjian Penjaminan Pemerintah ini merupakan bukti kongkrit bahwa Pemerintah berkomitmen mendukung penuh perbaikan kondisi keuangan Waskita.
“Dengan diberikannya penjaminan Pemerintah atas obligasi dan sukuk ini, serta dengan dilaksanakannya program penyehatan keuangan Waskita, kami yakin Waskita dapat kembali menjadi Perusahaan yang sehat. Kedepannya Waskita dapat bergerak lebih lincah untuk dapat terus berkontribusi mengembangkan infrastruktur di Indonesia,” ujar Destiawan.
Dengan kesuksesan aksi penerbitan obligasi dan sukuk ini, menurut Destiawan, pihaknya dapat memenuhi komitmen atas obligasi yang akan jatuh tempo tahun ini kepada para investor,” tambah Destiawan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perseroan, Taufik Hendra Kusuma juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pemerintah dalam bentuk penjaminan pada aksi korporasi Perseroan ini.
“Manajemen Perseroan mengapresiasi dukungan Pemerintah pada penerbitan obligasi dan sukuk ini. Penjaminan atas sukuk merupakan yang pertama kali dilakukan oleh PT PII," tutur Destiawan. Selain untuk kebutuhan refinancing, peruntukan obligasi dan sukuk ini juga sebagai tambahan modal kerja Proyek Tol Kayu Agung – Palembang – Betung dimana ruas ini diharapkan dapat beroperasi penuh pada tahun 2023.
Minat investor yang tinggi atas emisi obligasi dan sukuk Waskita menunjukkan persepsi pasar yang positif. Saat ini perusahaan dalam proses registrasi III untuk mendapatkan pernyataan efektif dari OJK dan menargetkan untuk dapat melaksanakan pencatatan obligasi dan sukuk dengan penjaminan Pemerintah ini di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Mei 2022 mendatang. (MDN)
iNewsPasuruan.id
Editor : Bian Sofoi