Jenderal Gendut Ini Pimpin Tentara Rusia Perang di Ukraina, Sehari Makan 5 Kali dan Seliter Vodka

Muuhaimin
Jenderal (Purn) Pavel, pensiunan perwira bertubuh gendut yang dilaporkan dipanggil Presiden Rusia Vladimir Putin untuk perang di Ukraina. Foto/Twitter @visegrad24

KIEV, iNewsPasuruan.id - Presiden Vladimir Putin dilaporkan telah memanggil pensiunan jenderal bertubuh gendut untuk membantu memimpin pasukan khusus Rusia dalam perang di Ukraina timur. Laporan dari Daily Star, yang mengutip intelijen Barat, mengatakan pensiunan jenderal itu dipanggil lagi untuk berperang setelah Rusia kehilangan para perwira senior lainnya sejak invasi dimulai.

Perwira yang telah pensiun itu dikenal sebagai Jenderal (purn) Pavel (67). Dia akan menggantikan komandan sebelumnya yang terluka parah dalam serangan artileri. Seorang sumber intelijen mengatakan Pavel beratnya diperkirakan 280 pon sekitar 127 kg, makan lima kali sehari dengan satu liter vodka. Dia membutuhkan dua set pelindung tubuh. 

Pavel, menurut laporan tersebut, adalah veteran perang Rusia di Afghanistan pada 1980-an. “Sebagian besar komandan senior terbaik dan tangguh [Putin] telah terbunuh atau terluka dalam pertempuran di Ukraina, jadi dia memilih untuk mengirim perwira kelas dua ke garis depan yang tidak bertahan lama,” kata sumber intelijen itu kepada Daily Star, Minggu (25/6/2022).

“Jika seorang pensiunan jenderal mendapat pesan dari Putin yang mengatakan bahwa Ibu Rusia membutuhkan Anda untuk berperang di Ukraina, tidak banyak yang dapat Anda lakukan,” ujarnya. “Dia sekarang menyeret para jenderal keluar dari masa pensiunnya, dan salah satunya adalah Jenderal Pavel."

“Putin itu seperti bos Mafia yang tidak bisa ditolak siapapun untuk dipatuhi,” kata sumber tersebut. Lebih lanjut, laporan media Inggris itu mengatakan Pavel adalah seorang tentara selama lebih dari empat dekade dan kemudian menjadi komandan sebelum dia pensiun setelah bertugas di Suriah sekitar lima tahun lalu.

Dia tinggal di pinggiran kota Moskow sebelum dia dikirim untuk berperang sejak bulan lalu. Kremlin maupun militer Rusia belum berkomentar atas laporan tentang penugasan pensiunan jenderal tersebut untuk berperang di Ukraina.iNewsPasuruan
 

Editor : Bian Sofoi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network