Peluru Latihan Militer Nyasar Lukai Warga di Pasuruan

Ninon Raka
Sayati dirawat di RSUD Grati usai terluka akibat peluru nyasar di Lekok, Pasuruan. (Foto: Ninon Raka)

PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Seorang warga Dusun Karang Asem, Desa Wates, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, mengalami luka ringan akibat peluru nyasar saat mencari sayuran di pinggir jalan wilayah Desa Pasinan, Kecamatan Lekok, Selasa (27/5/2025) pagi.

Korban, Sayati (55), terkena proyektil tak dikenal di paha kiri ketika sedang mengambil sayuran klentang dan berbincang dengan saudaranya. 

“Saya saat itu sedang ngarit, lalu mengambil sayuran klentang. Setelah itu saya ngobrol dengan saudara saya. Tiba-tiba ada peluru nyasar ke paha saya. Rasanya ngrenyeng seperti digigit ular,” ujar Sayati saat ditemui di RSUD Grati, tempat ia menjalani perawatan.

Menanggapi kejadian ini, Pasintel Kolatmar Grati, Letkol Marinir Untung Subagyo, mengungkapkan bahwa insiden tersebut berkaitan dengan latihan menembak oleh satuan luar, yakni Kodikmar Surabaya.

“Latihan itu dari Kodikmar Surabaya. Di sini memang tempat latihan, baik untuk menembak laras pendek, laras panjang, maupun mortir,” jelasnya. 

Letkol Untung menambahkan bahwa Kolatmar Grati tidak terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa proyektil yang mengenai Sayati tidak menembus tubuh, melainkan hanya tergores sehingga menyebabkan luka ringan akibat panas peluru. 

“Pelurunya tidak masuk, tetapi panasnya menggores, sehingga menimbulkan luka ringan,” ujarnya.

Peristiwa ini mendapat sorotan dari DPRD Kabupaten Pasuruan. Anggota Komisi I, Eko Suryono, menyatakan keprihatinannya dan menilai kejadian ini sebagai persoalan serius. Ia menyebut bahwa insiden peluru nyasar telah berulang kali terjadi di wilayah tersebut sejak 2019.

“Ini bukan pertama kali. Terhitung sejak 2019 sudah empat kali terjadi. Bahkan ada mortir yang mengenai rumah warga. Ini kembali terjadi dan tidak bisa dianggap sepele,” tegasnya.

Eko mendesak agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap tata ruang wilayah, khususnya di kawasan Alastlogo yang selama ini menjadi lokasi latihan militer. Ia menilai kawasan tersebut tidak lagi layak dijadikan area latihan karena berdekatan dengan permukiman warga.

“Pemerintah harus hadir untuk rakyat. Ini yang paling penting. Saya akan mengawal terus kebijakan agar rakyat tidak menjadi korban atau tumbal dari fenomena yang terjadi,” pungkasnya.

Editor : Bian Sofoi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network