JAKARTA, iNewsPasuruan.id - Amalan Sunan Kalijaga untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendatangkan rezeki serta keberkahan hidup dibahas dalam artikel ini. Sunan Kaliaga merupakan tokoh walisongo yang menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa. Alfa Syahriar dari Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara dalam artikelnya Fiqih Kejawen menjelaskan, Sunan Kalijaga memiliki nama Raden Mas Sahid atau Raden Said.
Ada beragam versi mengenai asal usul Sunan Kalijaga. Ada yang menyebut berasal dari China, Arab dan Jawa. Versi ketiga ini mungkin yang paling mendekati kebenaran. Hal ini berdasarkan nenek moyang atau nasab Sunan Kalijaga yang dimulai dari Ario Adikara atau Ronggolawe yang merupakan putera Ario Wiraraja putera Adipati Ponorogo yang ketika pada masa raja terakhir Singosari, Prabu Kertanegara, pernah menjadi menteri luar negeri.
Dari Ronggolawe inilah menurunkan Raden Sahur (Aria Teja IV) bergelar Tumenggung Wilatikta seorang Adipati Tuban yang merupakan ayahanda Raden Mas Syahid atau Raden Mas Said.
Wirid dan Doa
Dalam berdakwah, Sunan Kalijaga menyebarkan Islam dengan mengedepankan pendekatan budaya Jawa. Karena itu, amalan Sunan Kalijaga mulai dari wirid atau dzikir dan doa cenderung menyukai dengan lafal-lafal bahasa Jawa yang diistilahkan dengan mantra, dibanding dengan bahasa arab yang cenderung menjadi susah dicerna oleh orang Jawa.
Oleh karena itu Sunan Kalijaga mempunyai dua rangkaian doa, yaitu, pertama, Mantra Bertuah, dan yang kedua, adalah Kidung Rumeksa Ing Wengi. Dilansir dari laman perpusnas, mantra Sunan Kalijaga ini disebut dengan Piwulang Sunan Kalijaga. Ada beragam mantra yang tercantum dalam naskah tersebut.
Mantra itu berisi tentang permohonan apa pun kepada Tuhan, mantra agar dihormati oleh orang lain, mantra dapat melompati sungai dan bisa menghilang, mantra berubah aura wajah, tolak bala dan sakti. Mantra lain Sunan Kalijaga yakni, mantra mendapatkan pangkat dan kedudukan, dihormati orang lain dan dimudahkan dalam negosiasi.
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait