BANYUWANGI, iNewsPasuruan.id - Cuaca di kawasan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk terpantau normal pada Selasa (27/12/2022) pagi. Kapal Feri tampak sibuk melayani penyeberangan dari Ketapang di Banyuwangi menuju ke Gilimanuk.
Cuaca sedikit mendung dengan gelombang laut di Selat Bali tampak landai. Sungguh cuaca yang mendukung pada saat musim liburan. "Ini kayaknya lagi banyak yang berlibur ke Bali," kata seorang penumpang bus Siti Iriaani,58 dari Jawa Timur yang hendak menyeberang ke Bali.
Menurut dia, sudah seminggu lalu kesulitan mencari tiket bus ke Pulau Bali. Hampir semua bus yang melayani tujuan Bali dari Jawa Timur dalam kondisi penuh. "Saya bersyukur dapat satu tiket bisa pulang ke Denpasar," kata ibu dua anak yang bekerja di salah satu resort di Pecatu.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat akan potensi cuaca ekstrem yang terjadi hingga Januari 2023. BNPB pun telah mendapatkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Ini menjadi perhatian kita karena sebagaimana disampaikan oleh BMKG bahwa sampai jelang nanti kita sudah melewati Natal sampai nanti Tahun Baru 2023 kita harus ekstra hati-hati karena potensi cuaca ekstrem masih ada, karena anomali cuaca di beberapa tempat,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari saat Konferensi Pers secara virtual, Senin (26/12/2022).
Potensi cuaca ekstrem tersebut yakni hujan lebat hingga sangat lebat di 11 provinsi yakni di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. “Nanti kita lihat dievaluasi bencana 1 tahun, kita sudah meranking itu provinsi dan kabupaten kota yang rawan banjir rawan longsor, ini benar harus ekstra hati-hati,” kata Aam sapaan akrabnya.
Sementara itu, potensi hujan sedang hingga lebat terjadi di Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan tengah, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. “Nah, cuaca ekstrem ini seperti puting beliung, angin kencang disertai hujan deras, lain-lain yang ternyata juga bisa berdampak cukup signifikan dan juga membawa tanah longsor, gelombang pasang serta abrasi,” ujar Aam.
“Tidak terkecuali meskipun hujan sedang hingga lebat di Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, DKI, Kalimantan Timur, Maluku, Papua, Aceh, masih ada daerah yang belum kering sehingga dikhawatirkan kemudian daerah-daerah yang baru saja terkena banjir juga kembali basah,” katanya.
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait