JAKARTA, iNewsPasuruan.id - Nama mesin pencari Yandex mungkin masih asing bagi sejumlah pengguna di Indonesia. Padahal, browser ini tidak kalah canggih dengan mesin pencarian lain. Mesin pencari Yandex dikembangkan perusahaan asal Rusia. Pada masa awalnya, browser ini dibuat dalam bahasa Rusia dengan nama yandex.ru. Seiring berjalannya waktu, Yandex mempunyai versi global yakni Yandex.com dalam versi bahasa Inggris.
Statcounter, pada 2019 merilis, Yandex mempunyai peminat di Rusia,dengan market share 48,79 persen. Sedangkan Google berada di angka 47,88 persen. Yandex NV, yang berperan di balik suksesnya browser tidak hanya mengembangkan mesin pencari, tapi juga ini teknologi lain seperti iklan online, analitik aplikasi, teknologi smart home, asisten suara Alice, streaming musik, hingga kecerdasan buatan.
Dilansir Search Facts, awalnya Yandex didirikan 1997 oleh CEO Arcady Volozh, Arkady Borkovsky, dan Ilya Segalovich. Yandex merupakan singkatan dari Yet Another iNDEXer. Pada 2011 mereka melakukan Initial Public Offering (IPO) dan kini diperdagangkan secara publik di NASDAC Amerika Serikat (AS).
Pada 2018 Yandex berhasil meraup keuntungan secara global dengan total 1,85 miliar dollar AS. Angka ini naik 13,52 persen dibanding 2017. Secara fungsi dasar, Yandex sama dengan mesin pencari populer pada umumnya. Pengguna dapat mengetikkan sesuatu pada kolom pencarian, lalu tekan enter untuk memulainya.
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait