Waspada Scammer Cinta, Modus Kejahatan Video Call Sex, Targetnya Wanita atau Pria Kesepian

Edi Purwanto
Ilustrasi Video Call Sex (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNewsPasuruan.id - Modus operandi kejahatan berkembang sesuai zamannya. Salah satu yang terbaru adalah operasi love scam. Modusnya adalah merayu entah pria atau wanita untuk melakukan video call sex (VCS). Korban dirayu dengan berbagai cara sehingga mau membuka terekam dalam keadaan telanjang. Selanjutnya video korban dalam keadaan telanjang digunakan untuk memeras uang korban. Mereka mengancam akan menyebarkan video tersebut jika korban tidak mentransfer sejumlah uang. Seperti utas yang diunggah akun Twitter @partaisocmed.   

"Bukak sitik joss!! Ini adalah operasi love scam yg dilakukan dari dalam lapas. Setelah korban berhasil dirayu untuk VCS, maka video dan foto telanjangnya akan dipakai untuk memerasnya. Jika menolak membayar akan disebarkan ke suami/istri, keluarga dan sosial media," tulis akun Twitter @partaisocmed dikutip Jumat (28/4/2023).

Menurut akun ini, pelakunya dari dalam tahanan. Mereka mengendalikan kejahatan ini dari dalam lapas. "Ini bukti hasil penipuan lewat HP dr dalam lapas. Nilai ini cuma utk satu sel saja. Spt yg kami sampaikan pd kasus Dhawank, mrk menggunakan ATM BRI atas nama orang lain yg dibeli dari marketplace. Dari 50 jt, eksekutor dpt 20%, kepala kamar 10%, sisanya utk sipir dan atasannya," lanjut thread @partaisocmed. 

Untuk mengelabui kejahatannya, pelaku menggunakan nomor rekening milik orang lain. "Ya salah satunya dari love scamming. Tapi bank tidak salah karena pemilik rekening itu asli, cuma biasanya orang polos yg mau diminta jual rekeningnya oleh calo dgn iming2 sejumlah uang. Atau bisa juga dia positive thinking rekeningnya tidak akan dipakai utk kejahatan," unggah @partaisocmed.

Siapakah sasaran pelaku ini? @partaisocmed mengunggah, "PERINGATAN!! Untuk para TKW dan anggota group2 cari jodoh di sosial media harap hati2. Kalian adalah target utama dari penipuan dari akun2 yg mengaku polisi atau tentara tapi sebenarnya NAPI dan dioperasikan oleh sindikat lapas dari balik penjara. Sudah banyak sekali korbannya!".

Editor : Bian Sofoi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network