LONDON, iNewsPasuruan.id - Lubang hitam raksasa diketahui memiliki reputasi mengerikan, digambarkan gelap pekat dan selalu lapar. Mereka meluncur di Semesta menghisap apa saja yang dilalui, dan tumbuh semakin besar karenanya.
Karena penggambaran ini, orang-orang berpikir lubang hitam supermasif adalah jenis yang paling tua dan paling lapar. BBC menyebutkan, lubang hitam tak semengerikan itu. Mereka sesungguhnya tak terlalu efisien dalam mengakresi atau mengisap material di sekeliling mereka, bahkan di inti galaksi yang padat.
Faktanya, bintang yang hancur tumbuh menjadi besar dengan amat sangat lambat, mereka tidak mungkin bisa menjadi supermasif hanya dengan mengisap material-material baru. Lubang hitam di dalam CEERS 1019 lebih mirip dengan lubang hitam di pusat galaksi Bima Sakti, yang massanya 4,6 juta kali massa matahari.
Dilansir Sains Sindonews.com, para ilmuwan menemukan lubang hitam ini ketika melakukan Survei Ilmu Rilis Awal Evolusi Kosmis (CEERS) yang dipimpin oleh Steven Finkelstein dari University of Texas di Austin. Lubang hitam ini terus berkembang dengan memakan gas dan debu antarbintang di sekitarnya.
Lubang hitam terbentuk ketika pusat bintang yang sangat masif runtuh, meninggalkan ruang hampa di mana tidak ada cahaya yang masuk atau keluar. Proyek ini juga menemukan dua lubang hitam lagi di galaksi CEERS 746 dan CEERS 2782, yang sedikit lebih besar, dengan berat 10 juta kali massa Matahari.
Para astronom menyebut ketiganya CEERS dengan bobot ringan membantu pemahaman tentang bagaimana lubang hitam supermasif terbentuk dan tumbuh selama miliaran tahun pertama pembentukan alam semesta.
“Ini sangat penting karena alam semesta dilemparkan ke dalam 'kabut' tebal selama periode ini, yang dikenal sebagai Era Reionisasi,” kata para peneliti seperti dilansir dari laman Daily Mail, Rabu (12/7/2023).
Saat ini di alam semesta, gas netral menjadi terionisasi selama ratusan juta tahun, menjadikannya transparan terhadap sinar ultraviolet. Apa yang menyebabkan periode ini tidak jelas, meskipun itu adalah sesuatu yang para astronom harapkan dapat dijawab oleh JWST.
“Para peneliti telah lama mengetahui pasti ada lubang hitam bermassa lebih rendah di awal alam semesta. Namun, teleskop Webb adalah observatorium pertama yang dapat menangkap bentuknya dengan sangat jelas,” kata Dale Kocevski dari Colby College di Waterville, Maine.
https://sains.sindonews.com/read/1153083/767/lubang-hitam-paling-lapar-terdeteksi-siap-menelan-material-bumi-1689480437
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait