Blusukan ke Pasar Meubel Pasuruan, Mbak Puan Dicurhati Masalah Pajak

Ninon Raka
Ketua DPR RI Puan Maharani saat berkunjung ke pengusaha mebel di Kota Pasuruan.FOTO:Ninon Raka

PASURUAN, InewsPasuruan.id - Ketua DPR RI Puan Maharani mengunjungi UPT Pasar Mebel Bukir dan Randusari Kota Pasuruan, Minggu (21/1/2024) siang. Saat bertemu dengan perajin dan pengusaha mebel, Puan Maharani dicurhati sepinya pembeli mebel, dan masalah pajak. Puan Maharani melihat dari dekat kualitas mebel dari Kota Pasuruan, yang ternyata tidak kalah dengan kualitas mebel dari Jepara.

Puan mengatakan apa yang dikeluhkan oleh pelaku usaha meubel pascapandemi Covid 19 tidak hanya di Kota Pasuruan, tetapi juga dirasakan oleh perajin dan pelaku usaha di semua sektor. Dalam sambutannya, Puan berharap agar pelaku usaha di Pasar Mebel Bukir tetap optimis dan bisa kembali menggairahkan usahanya dengan cara lain seperti penjualan secara online.

"Kalau penjualan meubel selama ini dijalankan secara konvensional, sekarang cara berjualannya harus mengikuti perkembangan jaman yakni secara online," kata Puan Maharani, Minggu (21/1/2024)

Perkembangan teknologi informasi saat ini dirasa sangat menguntungkan bagi para pelaku usaha, seperti penjualan produk secara online yang tidak lagi menggunakan sistim datang, lihat, dan bayar. "Kalau kualitas meubel dari Kota Pasuruan ini sangat bagus, jika sistim penjualannya secara online saya kira masih ada kesempatan untuk memasarkan produk yang berkualitas ini," lanjut Puan.

Adi Wibowo, Wakil Wali Kota Pasuruan yang mendampingi kunjungan ketua DPR RI mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pemerintah pusat. Karena perhatian pemerintah pusat, Pasar Mebel Bukir yang berdiri sejak tahun 1999 ini bisa kembali bergairah dan tetap menjadi sentra meubel di Pasuruan.

"Terima kasih atas perhatian pemerintah pusat dengan Kota Pasuruan, semoga Pasar Mebel kembali bisa bergairah seperti dulu," ujar Adi Wibowo.

Sementara pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pasar Meubel Bukir sempat berkeluh kesah tentang naiknya retribusi seperti yang dikatakan oleh Haji Wikson. Menurut dia, kenaikan harga sewa lapak serta retribusi untuk saat ini sangat membebankan pedagang, mengingat pascapandemi covid 19 pertumbuhan ekonomi dari sentra meubel sama sekali tidak mengalami kenaikan.

Di samping itu, pedagang juga meminta untuk bisa mendapatkan bantuan permodalan bagi sekitar 350 pengusaha di Pasar Mebel Bukir. Bantuan sangat diperlukan karena pasar mebel sepi  pengunjung sehingga berpengaruh dengan omset pedagang di sentra mebel Bukir dan Randusari. "Kita minta keringanan kepada pemerintah kota agar di pasar mebel terkait dengan pajak retribusi untuk tidak naik, pasar sepi pengunjung tidak seperti dulu," kata Wikson.

Seperti yang dikatakan oleh ketua DPR RI, Kota Pasuruan tahun 2024 mendapat kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp30 miliar. Anggaran tersebut diharapkan nanti bisa menyentuh program pembangunan di Pasar Meubel Bukir dan Randusari.

Editor : Bian Sofoi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network