Ini Penyebab Orang Indonesia Rata-Rata Pendek, Ternyata Bukan Faktor Genetik

Sayangnya, angka stunting di Tanah Air masih sangat tinggi. Situs Kementerian Kesehatan RI merilis, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan seorang anak yang karena kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Selain mengganggu kinerja otak dan kecerdasan, stunting juga berimbas pada pertumbuhan seorang anak.
Dengan kata lain, seseorang yang mengalami stunting akan memiliki tinggi badan di bawah rata-rata. Berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), kasus stunting Indonesia menduduki peringkat keempat di dunia. Sementara di Asia Tenggara, Indonesia menempati urutan ke-2.
Tingginya angka stunting di tanah air disebabkan oleh kurangnya gizi janin dalam kandungan ibu. Selain itu, kekurangan nutrisi juga terjadi pada bayi baru lahir hingga anak-anak yang berada dalam masa pertumbuhan. "Nutrisi memang mengambil peran penting yang perlu menjadi perhatian lebih bagi calon orangtua baik sejak masa perencanaan, kehamilan, hingga menyusui," kata Sinteisa Sunarjo, Group Business Unit Head Woman Nutrition Kalbe Nutritionals, dilansir Okezone.com.
“Kekurangan gizi kronis pada anak akan menimbulkan persoalan serius dalam pembangunan sumber daya manusia di masa depan," imbuhnya. Faktor lain yang memperparah angka stunting adalah buruknya fasilitas sanitasi, minimnya akses air bersih, dan kurangnya kebersihan lingkungan.
https://www.inews.id/lifestyle/health/kenapa-orang-indonesia-rata-rata-pendek-ternyata-bukan-karena-genetik/all.
Editor : Bian Sofoi