get app
inews
Aa Text
Read Next : Korban Sekte Puasa sampai Mati Tembus 400 Orang, Ini yang Dilakukan Polisi

Khotbah Ini Bikin Pengikutnya Puasa sampai Mati, Siapakah Pendetanya?

Senin, 01 Mei 2023 | 06:58 WIB
header img
Pemimpin Gereja Good News International Paul McKenzie. (Foto: BBC/Okezone)

NAIROBI, iNewsPasuruan.id - Pemimpin sekte puasa sampai mati bakal diadili di pengadilan, pekan depan, setelah 109 jenazah yang didominasi anak-anak ditemukan di tanah miliknya. Pemimpin sekte tersebut adalah Pendeta Paul Nthenge Mackenzie, pemimpin Gereja Good News International. Meski mengaku sudah menutup gereja sejak 2019, tapi BBC menemukan ratusan khotbah Mackenzie di internet.

Seperti apa khotbah Pendeta Mackenzie? DIlansir Okezone, khotbah Mackenzie tidak secara langsung memerintahkan untuk puasa sampai mati. Dia meminta pengikutnya mengorbankan miliknya paling berharga termasuk nyawa. Berikut khobah-khotbah Mackenzie yang didapat dari Youtube. 

Jangan biarkan siapapun mundur  

Dengan suara yang serak, tapi bersemangat, Pendeta Mackenzie menyampaikan khotbah soal kiamat di hadapan banyak jemaat.

"Kita akan memenangkan pertempuran…jangan biarkan siapa pun mundur…perjalanan akan segera selesai," tulisan ini tertera di layar, sebagaimana dilansir dari BBC Indonesia. Serangkaian video di saluran YouTube gerejanya menampilkan judul: "Anak-anak Akhir Zaman" dan memperlihatkan sekelompok anak kecil menyampaikan pesan ke kamera.

 Video lainnya ditutup dengan pembebasan roh jahat. Para pengikutnya - seringkali perempuan - tampak menggeliat di tanah, selagi dia "menyiksa" kekuatan iblis di dalam diri mereka.

Saluran YouTube ini memiliki ribuan pelanggan dan halaman Facebook yang dibuat oleh gerejanya terhubung ke banyak video. Tidak jelas kapan khotbah itu direkam, tetapi ada referensi untuk acara selanjutnya di Nairobi pada Januari 2020. Hal ini bertentangan dengan klaim Pendeta Mackenzie yang mengaku telah mengakhiri kegiatan khotbahnya di tahun sebelumnya.

'Anak-anak menangis karena lapar, biarkan mereka mati'

Para mantan anggota gereja mengklaim mereka dipaksa berpuasa sebagai bagian dari kepatuhan. Dalam puluhan video yang BBC saksikan, tidak ada bukti bahwa Pendeta Mackenzie secara langsung memerintahkan jemaatnya untuk berpuasa. Akan tetapi tetapi ada banyak perkataan kepada para pengikutnya untuk mengorbankan apa yang mereka sayangi, termasuk nyawa mereka.

"Ada orang-orang yang bahkan tidak mau berkhotbah (tentang) Yesus. Mereka mengatakan anak-anak mereka menangis karena lapar, biarkan mereka mati. Apakah ada masalah di sana?" Dalam wawancara dengan harian Kenya, Nation, beberapa pekan lalu, Pendeta Makenzie membantah dirinya memaksa para pengikutnya untuk berpuasa.

"Apakah mungkin ada rumah atau kandang atau pagar, yang ditemukan di suatu tempat (di lahan pertanian), tempat orang-orang kemungkinan dikurung?" kata dia menjawab pertanyaan reporter tentang hal ini.

'Pendidikan itu jahat' 

Tema lain dari khotbah Pendeta Mackenzie adalah pendidikan. Menurutnya, pendidikan formal adalah ajaran setan dan digunakan untuk memeras uang. "Mereka tahu pendidikan itu jahat. Tapi mereka menggunakannya untuk keuntungan mereka sendiri," katanya dalam satu khotbah.

"Mereka yang menjual seragam, menulis buku... mereka yang membuat pulpen... segala macam sampah. Mereka menggunakan uang Anda untuk memperkaya diri sendiri, sementara Anda menjadi miskin."

Pada 2017 dan juga 2018, dia ditangkap karena mendorong anak-anak untuk tidak bersekolah. Dia mengklaim pendidikan "tidak diakui dalam Alkitab". Pendeta Mackenzie juga mengecam pendidikan karena mempromosikan homoseksualitas melalui program pendidikan seks."Saya mengatakan kepada orang-orang bahwa pendidikan itu jahat…. Anak-anak diajari pemahaman homoseksualitas," katanya kepada surat kabar Nation.

Dokter 'melayani Tuhan yang berbeda'

Dia juga mendorong para ibu untuk menghindari mencari pertolongan medis untuk persalinan dan tidak memvaksinasi anak-anak mereka. Dalam salah satu video, seorang perempuan menceritakan bagaimana dia membantu melahirkan bayi melalui doa dan tanpa perlu operasi Caesar. Dia menambahkan bahwa dia menerima "dorongan" dari Roh Kudus untuk memperingatkan tetangganya agar tidak memvaksinasi anaknya.

Sang pendeta kemudian menyatakan bahwa vaksin tidak diperlukan, mengklaim bahwa dokter "melayani Tuhan yang berbeda". Dia juga melarang para perempuan mengepang rambut, memakai wig, dan memakai perhiasan. 

Simbol setan dan konspirasi global 

Banyak khotbah Pendeta Mackenzie berhubungan dengan ayat-ayat Alkitab tentang Hari Penghakiman. Konten daring gerejanya juga menampilkan unggahan tentang akhir dunia, malapetaka yang akan datang, dan dugaan bahaya sains. Dan sering ada peringatan tentang kekuatan iblis yang konon telah menyusup ke tingkat kekuasaan tertinggi di seluruh dunia.

Berulang kali Pendeta Mackenzie merujuk pada "Tata Dunia Baru" - sebuah teori konspirasi tentang rencana yang dibuat elite global untuk mewujudkan pemerintahan dunia yang otoriter, menggantikan negara kebangsaan - secara keliru mengklaim bahwa Gereja Katolik, PBB, dan AS berada di belakangnya. Dia juga sangat skeptis terhadap teknologi modern. Sebelumnya, dia menyatakan rencana pemerintah Kenya menetapkan nomor identitas unik bagi warga negara untuk mengakses layanan pemerintah adalah ‘bilangan binatang’.

https://news.okezone.com/read/2023/04/30/18/2805959/siapakah-pendeta-yang-jadi-pemimpin-sekte-kelaparan-di-kenya?page=4

Editor : Bian Sofoi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut