PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz BSA akhirnya tiba di Indonesia pada Sabtu (19/8/2023) sore. Kedatangan pendiri lembaga pendidikan Darul Musthofa di Kota Tarim, Hadramaut, Yaman itu dalam rangka menghadiri haul Syekh Abu Bakar bin Salim (Maula 'Inat) ke-453 yang puncaknya berlangsung pada Minggu, 20 Agustus 2023 pagi di kawasan Cidodol, Jakarta Selatan. Pada Selasa (22/8/2023) pagi, Habib Umar memimpin DARS Shubuh, diawali shalat subuh berjamaah di Masjid Istiqlal.
Dikutip dari Nabawi TV, sebelum menjadi imam Shalat Subuh, Habib Umar juga sempat membimbing seorang pria masuk Islam. Pria yang kemudian diberi nama Abu Bakar As Shidiq ini dibimbing membaca syahadat. Setelah dari Jakarta, Habib Umar dijadwalkan akan memimpin Tabligh Akbar di Stadion Joko Samudro, Gresik, Selasa (22/8/2023) pukul 20.30 WIB. Besok paginya, Habib Umar dijadwalkan pimpin Shalat Subuh di Masjid Nasional Al -Akbar Surabaya. "Semoga kita semua dan keluarga bisa mengikuti dan menghadiri acara tersebut. AamiinPERHATIAN Semua acara Habib Umar tidak dipungut biaya & penggalangan dana apapun," tulis akun @habibumar_indonesia.
Berikut jadwal dakwah Al-Habib Umar bin Hafidz selama di Indonesia. Kegiatan dakwah beliau dibuka untuk umum (laki-laki dan perempuan).
1. Sabtu, 19 Agustus 2023 Tiba di Jakarta
- Pukul 15.00 WIB, mengisi kajian Rauhah di Kompleks Hankam Cidodol Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
2. Ahad, 20 Agustus 2023
⁃ Pukul 05.00 WIB, Dars Fajar di Masjid Istiqlal Jakarta.
⁃ Pukul 07.00 WIB, Haul Syaikh Abubakar Bin Salim di Cidodol Jakarta.
⁃ Pukul 18.00 WIB, Jalsah para Artis di Senayan Jakarta.
3. Senin, 21 Agustus 2023
⁃ Pukul 05.00 WIB, Dars Fajar di Masjid Istiqlal Jakarta.
⁃ Pukul 07.00 WIB, pembukaan Bangunan Muwasholah.
⁃ Pukul 12.00 WIB, Ijtima' Fashli di Al-Fachriyah Habib Jindan bin Novel Bin Jindan Ciledug Tangerang.
⁃ Pukul 15.00 WIB, Ijtima' dengan Majelis Syuro Alwafa'.
⁃ Pukul 20.00 WIB, Tabligh Akbar Majelis Rasulullah (MR) di Lapangan Monas Jakarta.
4. Selasa, 22 Agustus 2023
⁃ Pukul 05.00 WIB, Dars Fajr di Masjid Istiqlal Jakarta.
⁃ Pukul 12.00 WIB, istirahat di Tebuireng Jombang.
⁃ Pukul 15.00 WIB, Jalsah Ulama' sesi 1 di Tebuireng Jombang,
⁃ Pukul 18.00 Jalsah Ulama' sesi 2 di Tebuireng Jombang.
⁃ Pukul 21.00 Tabligh Akbar di Stadion Joko Samudro Gresik Jawa Timur.
5. Rabu, 23 Agustus 2023
⁃ Pukul 05.00 WIB, Dars Fajr di Masjid Nasional Al-Akbar Kota Surabaya.
6. Peresmian Ponpes di Palangkaraya Kalimantan Tengah (masih menunggu konfirmasi)
⁃ Malam Tabligh Akbar dan besoknya kembali ke Tarim Yaman.
Bicara soal Habib Umar Bin Hafidz tak bisa terlepas dari Kota Tarim, tanah kelahiran beliau di Yaman. Kota Tarim adalah kota kuno, yang namanya diambil dari seorang raja bernama Tarim bin Hadramaut.
Habib Umar bin Hafidz tiba di Indonesia (Foto: Majelis Rasulullah Official)
Kota ini juga dikenal dengan sebutan Tarim al-Ghanna, artinya kota teduh karena pepohonan dan sungai. Selain itu, kota ini dikenal sebagai Kota al-Shiddiq karena memiliki seorang pemimpin bernama Ziyad bin Lubaid al-Anshari. Tarim kerap dijuluki 'Kota Sejuta Wali', sebab begitu banyak para waliyullah dari kalangan Ba'alawi atau dzurriyyah keturunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam yang dimakamkan di sana. Salah satunya ialah keturunan Rasulullah yang pertama kali hijrah ke Hadramaut, yakni Imam Ahmad bin Isa Al-Muhajir.
Bangunan di Kota Tarim (Foto: IG/@anggunnsalsabila)
Secara geografis, Kota Tarim berjarak sekitar 600 km dari ibu kota Yaman, Sana'a. Untuk lebih mengenal lebih jauh tentang kota sejuta wali ini, berikut Okezone rangkumkan 5 fakta menarik Kota Tarim, tanah kelahiran Habib Umar bin Hafidz;
1. Punya banyak masjid bersejarah
Di Kota Tarim banyak tersebar masjid bersejarah peninggalan para ulama besar keturunan Rasulullah. Sebut saja Masjid Ba'alawy, Masjid Assegaf, Masjid Jami' Al-Muhdhor, Masjid Imam Haddad, dan masih banyak lagi.Total ada sekitar 365 masjid dan 5.000-an manuskrip dari latar belakang pendidikan dan monumen Islam berharga lainnya yang tersimpan di kota ini.
Masjid Jami' Al-Muhdhor (Foto: dok. Aqdar Alkhuder)
2. Didoakan Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq
Kota Tarim juga disebut Kota As-Shiddiq. Hal itu berawal saat Gubernur Tarim, Ziyad bin Labid, menyeru penduduk kota itu untuk membaiat Sayyidina Abu Bakar sebagai khalifah, dengan serentak mereka melakukannya dengan ikhlas. Melihat hal tersebut, Sayyidina Abu Bakar lantas terharu dan langsung mendoakan kota itu dengan tiga macam doa: pertama, agar Tarim menjadi kota yang makmur, kedua, air kota ini berkah, ketiga, semoga Kota Tarim dihuni banyak orang shaleh dan waliyullah.
Ketiga doa Sayyidina Abu Bakar itupun dikabulkan Allah di mana kota ini akhirnya menjadi persinggahan para Ahlul Bait Rasulullah dari garis Sayyidina Husain radhiyallahu anhu dan melahirkan para auliya yang mencintai Allah dan RasulNya.
3. Bumi sejuta wali
Kota Tarim banyak melahirkan para ulama besar yang berasal dari keturunan Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam atau di Indonesia dikenal dengan sebutan Habaib. Ulama dari wali min auliya illah ini di antaranya Al Imam Abdurrahman bin Muhammad Mauladdawilah As-Saqqaf (Assegaf); Al Imam Abdullah bin Abu Bakar As-Sakran; Al Imam Ahmad Syahabuddin Al-Ashgor; Al Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad, penulis Ratibul Haddad; Al Imam Ahmad bin Hasan Al-Atthas dan masih banyak wali masyhur lainnya.
Habib Umar bin Hafidz/Tengah (Foto: IG/@santritarim.id)
4. Kota subur berjuluk Tarim Al-Ghanna
Memiliki jenis tanah tandus, Kota Tarim justru subur dengan dikelilingi banyak pepohonan. Kota itu juga memiliki suasana sejuk di saat tertentu. Meski berada di daerah yang minim curah hujan, Kota Tarim dan sekitarnya belum pernah kesulitan air bersih sampai hari ini.
Tumbuhan subur di Kota Tarim (Foto: IG/@toandfrombeloved)
5. Dikenal sebagai kota ilmu
Masyarakat Kota Tarim juga dikenal sebagai penuntut ilmu yang ulung. Mereka mempelajari ilmu fikih Mazhab Imam Syafi'i yang dilengkapi dengan tasawuf, yakni ilmu yang mengajarkan penyucian hati. Kota ini juga terdapat banyak pengayom dan ulama besar sehingga ia selalu diberkahi dan dijauhkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dari segala hal buruk.
Editor : Bian Sofoi