SAO PAULO, iNewsPasuruan.id – Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) mendepak bintang Manchester United Antony dari Timnas Brasil untuk FIFA Matchday September 2023. Sebab, Antony diduga melakukan kekerasan kepada mantan kekasihnya, Gabriela Cavallin. “Mengingat fakta yang terungkap pada hari Senin (04/9) mengenai pemain #mufc Antony, yang harus diselidiki, dan untuk melindungi tersangka korban, pemain, tim nasional Brasil, dan tim CBF, organisasi menginformasikan atlet tersebut telah dikeluarkan dari tim nasional Brasil," tulis CBF dilansir dari iNews.id, Selasa (5/9/2023).
Cavallin menggemparkan Brasil. Dia mengaku menjadi korban tindak kekerasan oleh Antony, dari mulai dipukul saat sedang hamil, hingga dilempari kaca sampai jarinya terpotong. Cavallin membuat laporan kepolisian dengan menyerahkan bukti foto dan video. CBF telah membahas situasi pemain berusia 23 tahun itu setelah Gabriela Cavallin menuduhnya melakukan penyerangan.
Antony membantah telah melakukan kekerasan dan kasus tersebut sempat menguap. Namun kepolisian Sao Paulo membuka kembali penyelidikan kasus kekerasan yang diduga dilakukan Antony kepada wanita yang berprofesi sebagai DJ tersebut. Cavallin kini juga buka suara kepada salah satu media Brasil UOL Esporte. Pengakuan yang dilontarkan Cavallin pun cukup sadis. Dia mengaku dipukuli di bagian payudara saat sedang hamil. “Antony mengunci pintu rumah dan tidak membiarkan saya pergi. Dia merusak barang-barang saya, mengambil paspor saya,” kata Cavallin kepada UOL Esporte dilansir Goal International, Senin (4/9/2023).
“Saya bilang padanya kalau saya hamil, dia membuat saya takut, membuat jantung saya berdebar kencang. Saya gemetar ketakutan, dia meninju dada saya dan silikon saya terbalik, dan kemudian saya datang ke Brasil untuk operasi. Saya harus mengganti prosthesis,” katanya.
Menurut dia, perlakuan brutal Antony didasari api cemburu. Sedangkan pria yang menjadi sasaran cemburu Antony adalah teman masa kecil. “Saya tidak ingat persisnya siapa yang terlibat dalam perkelahian itu, tapi itu adalah seseorang yang pernah bersama saya bertahun-tahun yang lalu,” imbuh Cavallin. Saat itu, Cavallin mengaku tidak sanggup mengucap kata ‘putus’ kepada Antony. Kenangan masa lalu membuat dirinya buta sehingga sulit meninggalkan pemain berusia 23 tahun itu.
“Saya tahu saya harus pergi, tapi saya tidak bisa. Saya sangat menyukainya. Saya punya banyak harapan. Saya sangat terikat pada awal hubungan kami, pada hal-hal yang dia lakukan pada saya pada awalnya. Saya takut sekali dan tidak bisa keluar rumah,” tutupnya.
Editor : Bian Sofoi