SURABAYA, iNews.id - Angka mudik tahun ini diperkirakan meningkat cukup tajam, pasalnya tahun ini regulasi pemerintah terkait covid-19 sudah melonggar. Hal ini juga mempengaruhi lalu lintas di tol Surabaya-Gempol, diperkirakan di tahun ini ruas jalan ini akan mengalami kepadatan yang signifikan.
Prediksi ini membuat pihak pihak terkait untuk mengantisipasi hal ini, tentu beberapa langkah sudah disiapkan oleh pihak yang memiliki otoritas.
General Manager Transjawa Tollroad Regional Division (RO3 JTTRD) Hendri Taufik menjelaskan, Jasa Marga telah mempersiapkan rekayasa lalu lintas atas diskresi kepolisian untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan yaitu dengan menempatkan petugas di titik-titik lokasi tersebut.
"Jasa Marga sepenuhnya mendukung rekayasa lalu lintas atas diskresi Kepolisian saat terjadi kepadatan pada gerbang-gerbang tol utama di Jalan Tol Surabaya-Gempol seperti di Gerbang Tol (GT) Kejapanan Utama, Waru Utama dan Sidoarjo 2, dengan mengimbau pengguna jalan untuk keluar sebelum gerbang-gerbang utama tersebut," ucap Hendri, Rabu (20/4/2022).
Pasalnya pihaknya memprediksi di mudik tahun 2022 dari H-7 hingga H+2 lebaran ada 268.140 kendaraan meninggalkan Surabaya, dengan prediksi puncak arus mudik pada 29 April 2022 atau H-3 Lebaran.
"Sedangkan untuk arus balik, diprediksi 282.500 kendaraan akan kembali ke Surabaya, dengan puncak arus balik pada 8 Mei 2022 atau H+5 Lebaran," kata dia.
Untuk memaksimalkan pelayanan dan menghindari kepadatan di gardu tol, pihak Jasa Marga juga meningkatkan kapasitas transaksi dengan menambah gardu tol dan pemanfaatan mobile reader di setiap gerbang tol milik Jasa Marga. "Kami juga terus melakukan pengecekan keberfungsian peralatan tol serta pelaksanaan percepatan transaksi dengan cara penyediaan petugas tapping," ucapnya.
Dari sisi layanan lalu lintas, Hendri menyebut telah menyiagakan sejumlah armada pelayanan lalu lintas yaitu berupa empat kendaraan layanan jalan tol, dua unit ambulans, satu unit rescue, enam kendaraan derek, lima unit patroli jalan raya, satu unit kendaraan PAM Satgas Lebaran, serta satu unit kendaraan Kamtib.
"Sedangkan kesiapan dari layanan informasi dan komunikasi, terdapat 72 CCTV dan 14 unit Variable Message Sign (VMS),” ujarnya.
Terakhir dari segi layanan konstruksi dan pemeliharaan, Jasa Marga memonitor segala kegiatan konstruksi dan aktivitas proyek di lajur pada waktu-waktu yang berpotensi mengganggu kelancaran arus lalu lintas di Jalan Tol Surabaya-Gempol, melakukan pengaturan waktu pekerjaan perbaikan perkerasan sehingga konstruksi jalan tol terpelihara dan memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Pada pertimbangan cuaca atau musim hujan Jasa Marga melakukan antisipasi genangan air, banjir dan pengawasan terhadap titik rawan genangan dan rawan longsor, serta menjaga kondisi pompa banjir dapat berfungsi dengan baik dan menjaga kondisi darurat lainnya.
"Kami juga selalu menjaga kebersihan jalur dan lingkungan serta memastikan tidak ada lubang yang dapat membahayakan pengguna jalan dengan melakukan penanganan sementara dengan sapu lubang," tuturnya.
Hendri juga menyampaikan kesiapan layanan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) di Ruas Jalan Tol Surabaya-Gempol untuk menunjang kelancaran lalu lintas. Fasilitas itu di antaranya penambahan fasilitas peturasan portable, ketersediaan air bersih, penambahan petugas kebersihan dan keamanan, dan memastikan ketersediaan BBM, bengkel, layanan top up juga dilakukan untuk mendukung kelancaran mudik tahun 2022 ini.
iNewsPasuruan
Editor : Bian Sofoi