MALANG, iNewsPasuruan.id - Tragedi Kanjuruhan dipastikan merenggut 125 korban jiwa. Dua anggota polisi yang bertugas turut menjadi korban tewas akibat kerusuhan suporter sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022). Kedua polisi tersebut berasal dari Polres Tulungagung, yaitu Bripka Andik Purwanto anggota Polsek Sumber Gempol dan Briptu Fajar Yoyok, anggota Polsek Dongko.
Bripka Andik Purwanto. Bintara ini sehari-hari bertugas sebagai Babinkamtibmas di Desa Bendiljati Wetan, Tulungagung. Warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung ini dikenal sebagai polisi santri. Dari latar belakang pendidikannya terlihat dia pernah menjadi santri di Ponpes Lirboyo Kediri. Dia adalah anggota Pagar Nusa dan Banser. Polisi santri ini meninggalkan keluarga untuk selama-lamanya yaitu seorang istri dan dua orang anak.
"Setelah keluar dari pondok (Lirboyo), dia masuk sebagai polisi. Tugas awal di Reskrim, lalu minta pindah di Babinkamtibmas," kata Kepala Corps Provost Banser Nasional Imam Kusnin Ahmad, Minggu (2/10/2022). Jenazah Andik sudah dimakamkan di Pemakaman Desa Sambijajar dengan prosedur kedinasan Polri, penghargaan pangkat dinaikkan satu tingkat menjadi Aipda Anumerta.
Diberitakan sebelumnya, dua anggota polisi meninggal saat kerusuhan suporter sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022). Hal ini dikonfirmasi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, Minggu (2/10/2022). Selain dua polisi meninggal, satu anggota lagi mengalami luka yaitu Bripda Agmal Khan Muhammad yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait