Tukang Becak Ini Ternyata Peraih Medali Emas SEA Games, Nasibnya Berubah setelah Bertemu Khofifah

Lukman Hakim
Suharto, tukang becak peraih medali emas SEA Games 1979 diangkat menjadi pegawai Bapenda Gresik oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Istimewa)

SURABAYA, iNewsPasuruan.id - Mantan atlet balap sepeda, Suharto  yang berhasil meraih medali emas pada SEA Games 1979 diangkat menjadi pegawai di UPT Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Gresik oleh Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa. Sebelum diangkat menjadi pegawai pemerintahan, Suharto berprofesi tukang becak merangkap pemulung. Khofifah menuturkan awal mula bertemu Suharto di Gresik dua hari sebelum Idulfitri 1443 H pada Mei 2022 lalu. 

"Saya berbagi makanan berbuka sembari bagi sembako untuk penarik becak. Saat itu di antara penarik becak ada yang angkat tangan bersuara lantang bahwa beliau pernah meraih medali emas pada SEA Games juga medali perak open turnamen sepeda balap di Thailand dan China.  Namanya Suharto. Saat itu beliau penarik becak merangkap pemulung,” kata Khofifah, Selasa (18/10/2022).

Saat itu, Suharto mengaku tidak memiliki ponsel ketika dimintai nomor handphone supaya bisa berkoordinasi untuk tindak lanjut pemberian intervensi. Akhirnya, Khofifah meminta alamat Suharto tinggal keesokan harinya untuk mengirimkan ponsel. Orang nomor satu di Jatim ini pun tak lantas diam. Dia segera meminta Kepala Bapenda Jatim untuk menindaklanjuti keadaan Suharto. Tak hanya diberikan ponsel genggam saja, namun Khofifah juga memberikan Suharto pekerjaan tetap yang lebih layak. "Keesokan harinya beliau ditemui Kepala Bapenda dan diajak menjadi karyawan Bapenda di UPT Gresik. Alhamdulillah sampai saat ini beliau sehat," ucapnya.

Terhitung sejak Mei 2022, Suharto resmi diangkat untuk bekerja sebagai petugas keamanan di UPT Bapenda Gresik.  Sebagaimana diketahui, Suharto ini sempat viral akibat kondisi hidupnya yang memprihatinkan. Pasalnya prestasi Suharto saat muda begitu gemilang. Ada sederet prestasi yang telah dia torehkan sebagai atlet balap sepeda.

Pada 1976, Suharto diketahui meraih juara 2 perorangan dan beregu 2.000 km di Thailand. Kemudian pada 1977 Suharto berhasil memecahkan rekor PON untuk nomor individual time trial (ITT) dan team pursuit.  Kemudian pada 1978, Suharto juga sempat mengikuti Olimpiade di Montreal, Jerman, namun kurang beruntung dan tidak mendapat medali karena dirinya mengalami kecelakaan saat mengayuh sepeda. 

Tidak hanya itu, di tahun yang sama dia juga menjadi juara 3 Open Turnamen di China, serta juara 1 di SEA Games Kuala Lumpur 1979.  Akan tetapi meski memiliki prestasi segudang, di masa tuanya Suharto justru menghidupi keluarga dengan mengayuh becak hingga memulung. Suharto sempat menjadi tukang becak sejak selama 20 tahun. Kondisi Suharto itulah yang membuat Khofifah terenyuh sehingga memberikan perhatian. 

“Kegigihan Pak Suharto layak untuk ditiru. Masa mudanya beliau sungguh gemilang prestasinya. Semoga kita semua dilimpahkan rezeki yang lancar barokah oleh Allah SWT,” tutur Khofifah.

Suharto mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Gubernur Khofifah. Dia menceritakan bahwa ia atlet balap sepeda yang berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di luar negeri. Namun dia mengakui kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. “Maka saya pindah ke Gresik dan Alhamdulillah bertemu dengan Ibu Gubernur Khofifah, dan diberi pekerjaan di Bapenda. Terimakasih Bu Khofifah telah menyambung nyawa saya,” katanya.iNewsPasuruan
 

Editor : Bian Sofoi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network