Nasdem Ungkap PKS Didekati Gerindra-PKB, Simulasi Pilpres 2024: Ganjar-Erick Diprediksi Unggul

Kiswondari Pawiro
Politikus Partai Nasdem Willy Aditya mengkui PKS sedang digoda untuk bergabung dengan poros Gerindra-PKB. Foto/dok.SINDOnews

JAKARTA, iNewsPasuruan.id - Partai politik mulai panas saling mendekati untuk menentukan calon presiden 2024-2029. Nasdem mengungkapkan bahwa PKS didekati PKB dan Gerindra.

Sementara simulasi siapa calon presiden yang unggul pada Pilpres 2024 juga sudah dilakukan sejumlah lembaga survei. Salah satunya dilakukan Indekstat dengan melakukan simulasi pilpres 2024 pada Oktober 2022 lalu. Pasangan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir diprediksi akan unggul dalam pertarungan kontestasi Pilpres 2024. 

Direktur Eksekutif Indekstat, Rikola Fedri menyampaikan, dalam simulasi pasangan calon, Ganjar-Erick dipertarungkan dengan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar. "Di sini yang unggul kalau tiga pasang, Ganjar-Erick 32%," kata Rikola dalam paparannya, Minggu (6/11/2022). Sementara, di peringkat kedua ditempati oleh pasangan Prabowo-Cak Imin. Pasangan ini mendapatkan perolehan suara sebesar 26,7%. Sedangkan, pasangan Anies-AHY berada di peringkat ketiga. Pasangan ini mendapatkan perolehan suara sebesar 22,9%. "Undicided voters sebesar 18,5%," ujar Rikola Fedri.  Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada 10-18 Oktober 2022 dengan wawancara tatap muka. Sampel sebanyak 1.200 responden yang telah ditentukan dengan metode multistage random sampling. Adapun, margin of error yang ditetapkan sebesar ±2,8%.

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengungkapkan PKS sedang digoda koalisi Partai Gerindra dan PKB. Tetapi baginya hal itu biasa saja karena koalisi antara Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat memang belum resmi dideklarasikan. "Ya kalau saling goda menggoda kan sebelum janur kuning ada kan ya kedipan mata lah, rayuan gombalan tuh wajar saja, sama seperti orang pacaran. Tapi sejauh ini kami sangat pacaran dan kami pacaran di depan orang tua gitu ya," kata Willy kepada wartawan di kawasan Jakarta, dikutip Senin (7/11/2022).

Namun, Willy mengaku, pihaknya sejauh ini sangat percaya diri bahwa Nasdem bisa bersama dengan PKS dan Demokrat membangun sebuah koalisi yang setara, sehibgga tidak ada tuan dan tidak ada majikan, juga tidak ada anak buah. Karena perolehan kursi Nasdem, PKS dan Demokrat sama-sama 50-an kursi. "Karena kami semuanya 50-an kursi, Nasdem 59, Demokrat 54, PKS 52 jadi hampir ini semua sama," urai Willy.

Oleh karena itu, kata Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR ini, dalam proses membangun koalisi yang sangat cair dan setara ini, wajar jika ada godaan dari kanan maupun kiri. Dan hal itu semakin membuat solid koalisi ini. "Jadi proses itu yang kemudian membangun kami sangat cair, sangat setara dan benar-benar ya godaan kiri dan kanan wajar sajalah kita anggap itu sebagai sebuah faktor yamg justru semakin menyolidkan kita semua di dalam," terangnya. Dengan demikian, Willy mengaku tidak khawatir jika tiba-tiba PKS menyatakan untuk keluar koalisi karena proses perjalanan selama ini baik-baik saja. "Insya Allah kalau melihat proses perjalanan sejauh ini kami apik-apik (baik-baik) saja, semakin mesra hari ke hari," harapnya.

PKB Dekati 2 Parpol Senayan

Sementara itu, Ketua DPP PKB Daniel Johan mengakui bahwa semua parpol saat ini saling berkomunikasi dan menjajaki, tidak hanya dengan PKS tapi dengan semua partai. Karena pihaknya terbuka dengab semua partai. "Semua partai saat ini saling berkomunikasi, engga hanya PKS, semua. Semua partai saat ini saling menjajaki, saling komunikasi, saling memahami. Tinggal mereka nanti siapa yang paling cocok. Kita terbuka dengan semuanya," kata Daniel seusai rilis survei di Jakarta, saat ditanya mengenai PKS yang tengah didekati Gerindra-PKB, Minggu (6/11/2022).

Daniel pun membenarkan bahwa ada dua parpol parlemen yang tengah didekati Gerindra-PKB untuk bergabung ke koalisi. "Ya sejauh ini yang kita tau seperti itu (ada dua parpol parlemen didekati)," ujarnya. Soal apa parpol yang akan bergabung, Daniel menegaskan bahwa pihaknya sepakat tidak mau mengungkap itu sampai parpol yang bersangkutab mengumumkan sendiri.

"Tapi kita sepakat agar komunikasi intens ini berjalan baik biar nanti partai tersebut yang mengumumkan," tegasnya. Namun demikian, kata dia, pihaknya mendukung jika semakin banyak parpol yang bergabung dalam koalisi PKB-Gerindra. Karena, dapat memperkuat struktur pemenangan. "Kan koalisi makin banyak partai yang tergabung kan akan semakin baik itu akan menambah pasukan, struktur di bawah ya. Itu akan menjadi salah satu yang menentukan kemenangan selain figur calon yang kuat. Kekuatan struktur kan juga sangat menentukan," terang Daniel.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com:

  • https://nasional.sindonews.com/read/933831/12/begini-hasil-simulasi-ganjar-erick-anies-ahy-dan-prabowo-cak-imin-1667740318
  • https://nasional.sindonews.com/read/934137/12/nasdem-ungkap-pks-sedang-digoda-koalisi-gerindra-pkb-1667787076
     


Editor : Bian Sofoi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network