Kasus Santri Bakar Santri di Ponpes Al Berr Diupayakan Damai

Avirista Midaada, iNews.id
Ponpes Al Berr, Pasuruan, mendorong agar tersangka dan korban santri dibakar senior untuk bermediasi. (Foto: Avirista Midaada)

PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Kasus santri bakar santri di Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Al Berr, Kabupaten Pasuruan tampaknya bakal damai. Pondok pesantren mendorong tersangka dan korban kasus santri bakar santri untuk bermediasi. Mereka telah mengupayakan mediasi kedua pihak sejak awal kasus bergulir.

"Apalagi pelaku dan korban adalah sama-sama anak di bawah umur yang masih menjadi santri aktif di Al Berr,” kata salah satu pengasuh, Syamsul dikonfirmasi, Rabu (4/1/2023).

Meski demikian, Syamsul menyatakan menghargai proses hukum yang dilakukan Polres Pasuruan. Bahkan sejak awal kasus bergulir, pihaknya telah bersikap kooperatif ketika dimintai keterangan. “Upaya-upaya Al Berr dalam mencegah tindakan kenakalan, perundungan, juga telah dilakukan, baik intern pesantren ataupun bekerja sama dengan pihak muspika setempat,” ujarnya.

Tersangka Syamsul memastikan tidak ada perbedaan perlakuan antara santri junior dan senior di Ponpes Al Berr. Makanya dia begitu menyayangkan perselisihan antara kedua santri. “Tidak ada senioritas dalam sistem pembelajaran di Al Berr karena semua santri adalah sama-sama anak yang sedang berproses menuntut ilmu. Kejadian tersebut adalah kecelakaan, dan tidak ada niatan untuk melukai,” katanya.

Seperti diberitakan, INF (13), santri Ponpes Al Berr asal Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan diduga dibakar oleh seniornya MHM (16) pada Sabtu (31/12/2022). Akibatnya, korban mengalami luka bakar di punggung hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Kepala Ponpes Al Berr, M Fathikhurrohman mengatakan, berdasarkan penelusuran, peristiwa itu dipicu saat korban diduga melakukan tindakan pencurian. Dugaan itu mencuat saat salah satu pengurus pondok tengah melakukan patroli setelah salat maghrib dan memergoki korban membuka lemari salah satu temannya.

Kondisi INF (13), santri yang dibakar seniornya di Pasuruan mulai membaik. Saat ini, santri asal Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan itu masih dirawat intensif di rumah sakit. Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Farouk Ashadi Haiti mengatakan, korban mengalami luka bakar hingga 63 persen. 

 "Kondisinya mulai membaik. Sudah sadar meskipun masih perlu pemulihan di rumah sakit," katanya, Selasa (3/1/2023). Dia mengungkapkan, kondisi luka bakar terparah di bagian punggung, namun kondisi psikisnya korban belum diketahui secara pasti karena belum ada asesmen lebih lanjut dari psikolog.

 "Untuk fisiknya mulai pulih. Sementara untuk psikisnya pastinya juga trauma. Namun seberapa dalam rasa traumanya, masih kita koordinasikan dengan psikolog," katanya.
 

Editor : Bian Sofoi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network