JAKARTA, iNewsPasuruan.id - Percaya hari kiamat merupakan salah satu Rukun Iman dalam agama Islam. Setiap Muslim wajib mengimani Hari Kiamat. Pada hari tersebut, manusia dibangkitkan lagi, dikumpulkan di Padang Mahsyar, kemudian segala amal perbuatan dihisab.
Namun datangnya kiamat kecil (sugra) dan kiamat besar (kubro) sudah diperingatkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Meski begitu, Nabi Muhammad SAW tidak tahu kapan datangnya hari akhir tersebut.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al A'raf:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ
Artinya: "Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, 'Bilakah terjadinya?' Katakanlah, 'Sungguh pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku. Tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia." (QS Al A'raf Ayat 187)
Dijelaskan juga dalam hadits lain, sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab shahihnya berikut ini:
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
Artinya: "Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, 'Apa yang kalian bicarakan?' Kami menjawab, 'Kami membicarakan kiamat.' Ia bersabda, 'Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.' Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dabbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana: gerhana di timur, gerhana di barat, dan gerhana di jazirah Arab, dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka."
Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin mengatakan tanda-tanda kiamat makin dekat diungkapkan dalam beberapa hadits.
"Kiamat adalah perkara ghaib yang menjadi prerogatif Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam menentukan kapan dunia akan berakhir, tidak berlaku prediksi, ramalan, apalagi ilmu cocok-cocokan, semuanya bergantung dalam kekuasaan dan keagungan pemilik semesta raya," katanya dihubungi Okezone beberapa waktu lalu.
Berikut ini 10 tanda kiamat menurut sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dan dalil lainnya:
1. Munculnya berbagai macam fitnah di dunia
إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِـي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، اَلْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْقَائِمِ وَالْقَائِِمُ خَيْـرٌ مِنَ الْمَاشِي، وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنَ السَّاعِي، فَكَسِّرُوا قِسِيَّكُمْ وَقَطِّعُوا أَوْتَارَكُمْ وَاضْرِبُوا بِسُيُوفِكُمُ الْحِجَارَةَ، فَإِنْ دُخِلَ عَلَى أَحَدِكُمْ فَلْيَكُنْ كَخَيْرِ ابْنَيْ آدَمَ.
Artinya: "Sesungguhnya menjelang datangnya hari kiamat akan muncul banyak fitnah besar bagaikan malam yang gelap gulita, pada pagi hari seseorang dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir di sore hari, di sore hari seseorang dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir pada pagi hari. Orang yang duduk saat itu lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri saat itu lebih baik daripada orang yang berjalan dan orang yang berjalan saat itu lebih baik daripada orang yang berlari. Maka patahkanlah busur-busur kalian, putuskanlah tali-tali busur kalian dan pukulkanlah pedang-pedang kalian ke batu. Jika salah seorang dari kalian dimasukinya (fitnah), maka jadilah seperti salah seorang anak Adam yang paling baik (Habil)." (HR Imam Ahmad)
2. Diangkatnya ilmu melalui banyak ulama wafat
Diangkatnya ilmu dengan banyaknya ulama yang wafat, perginya orang alim dari dunia, dan kebodohan terjadi di mana-mana.
Dengan wafatnya ulama, berarti Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mulai mengangkat ilmu dari manusia. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ًًًٌَََََََََََََََََََََُُُُُُُِِِِِِِِِِِِِِِّّّّْْْْْْْْْْ ،ٍََََََََََُُُِِِِّّْْْْ
Artinya: "Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak mengangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan." (HR Bukhari)
3. Banyak zina
Dari Anas bin Malik, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ الْعِلْمُ ، وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ ، وَيَظْهَرَ الزِّنَا ، وَتَكْثُرَ النِّسَاءُ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ ، حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ
Artinya: "Di antara tanda-tanda hari kiamat adalah sedikitnya ilmu dan tersebarnya kebodohan, merebaknya perzinaan, wanita akan makin banyak dan pria akan makin sedikit, sampai-sampai salah seorang pria bisa mengurus (menikahi) 50 wanita (karena kejahilan orang itu terhadap ilmu agama)." (HR Bukhari nomor 81)
4. Muncul para pendusta mengaku sebagai nabi
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَأنه سَيَكُونُ فِي أُمَّتِـي ثَلَاثُونَ كَذَّابُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُوْنَ أَنَّهُ نَبِيٌّ )رَوَاهُ أَبـُو دَاوُد
Artinya: "Akan ada pada umatku 30 pendusta, semuanya mengaku sebagai nabi." (HR Abu Dawud)
5. Waktu terasa cepat berputar
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ فَتَكُونَ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ، وَيَكُونَ الشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ، وَتَكُونَ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ، وَيَكُونَ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ، وَتَكُونَ السَّاعَةُ كَاحْتِرَاقِ السَّعَفَةِ.
Artinya: "Tidak akan tiba hari kiamat hingga zaman berdekatan, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam dan sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma." (HR Ahmad)
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait