Penyebab Banjir Pasuruan
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris menjelaskan, 17 desa yang terdampak banjir berada di 6 kecamatan yakni Grati, Rejoso, Winongan, Nguling, Gempol dan Kraton. Dari seluruh desa, genangan paling banyak terjadi di Desa Kedawungkulon, Kecamatan Grati. Dimana sekitar 1960 rumah warga kebanjiran. Khususnya di Dusun Kedawung dengan 593 rumah dan 471 rumah warga di Dusun Adirogo.
"Paling parah memang di Kedawung kulon sampai hampir dua ribu rumah. Totalnya ada 1960 rumah warga terendam dengan ketinggian bervariasi mulai 20 sentimeter sampai 1,5 meter," kata Harris. Untuk Kecamatan Grati ada 10 dusun di 3 desa yang terdampak banjir. Yakni Desa Kedawung wetan dan Kedawungkulon serta Kelurahan Gratitunon dengan total sekitar 3989 rumah warga.
Ridwan menjelaskan, selain hujan deras dengan durasi yang lama, jebolnya tanggul sungai Rejoso hingga 24 meter panjangnya, semakin memperparah banjir. Tanggul tersebut berada di Dusun Adirogo, Desa Kedawung Kulon dan mengakibatkan air sungai Rejoso meluber dengan deras ke pemukiman warga. "Ada tanggul jebol di dusun Adirogo, yang terpetakan kurang lebih 24 meter," imbuhnya.
Selain di Kecamatan Grati, banjir terparah juga terjadi di Kecamatan Rejoso, dimana total 3714 rumah warga tergenang di 6 desa di Kecamatan Rejoso. Terakhir di Kecamatan Winongan yang meski sudah surut namun genangan masih ada di beberapa desa. Dengan total 1528 rumah yang terdampak di 5 desa. "Total 13 desa yang terdampak dengan ketinggian rata-rata sekarang sekitar 50-60 cm," ungkap Harris
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait