SIDOARJO, iNewsPasuruan.id – Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri KH Nurul Huda Jazuli menyampaikan pesan yang sangat menyentuh terkait dengan sikap politik warga nahdliyin dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Menurutnya, perjuangan nahdliyin ke depan sangat berat dan penuh tantangan. Karena itu, kiai kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) ini berpesan agar para pimpinan NU dan juga anggotanya selalu menjaga kekompakan dalam memperjuangkan kepentingan politik NU.
”Saya minta NU, anggota-anggotanya, pimpinan-pimpinannya semuanya harus bersatu, kompak, jangan sampai tidak kompak. Kalau itu yang terjadi, mustahil NU bisa berhasil. Terus terang saja, mustahil NU bisa laku jual. Gak enek wong tuku (gak ada yang beli). Saya minta bersatulah wahai mujahidin fi Nahdlatul Ulama. Apapun yang diusahakan tanpa itu jelas tidak akan bisa berhasil,” ujar Kiai Nurul Huda Jazuli dalam Musyawarah Kiai Jawa Timur di Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo sesuai rilis yang diterima Kamis (23/2/2023).
Kiai Nurul Huda Jazili berpesan agar para pemangku pondok pesantren NU untuk selalu berada di garis terdepan dalam berjuang menjaga keutuhan, kekompakan, dan kelurusan. ”Hakikatnya menurut saya sangat bagus kalau maasirol masyayih (semua ulama, kiai sepuh) memberikan tanda tangan dukungan yang harus dipertahankan sampai kemenangan berakhir. Itu menurut pendapat saya,” tuturnya.
Dia mencontohkan jika pesantren-pesantren besar misalnya yang berada di Jawa Timur sperti Ponpes Lirboyo, Ploso, Dampit, Sidogiri dan lain sebagainya, para tokoh kiainya memberikan tanda tangan dukungan secara kompak maka hasilnya akan luar biasa. Sebaliknya, jika para tokoh ulama, kiai pesantren sudah tidak memberikan dukungan maka tidak mungkin kemenangan bisa diraih. ”Maka kalau bekenan saya minta para kiai memberikan arahan, pejuang-pejuang annahdliyin kasarane seperti dukungan kepada Gus Muhaimin yang sudah menyiapkan diri (maju sebagai capres) memberikan pernyataan dukungan,” harap Kiai Nurul Huda Jazuli.
Kiai Nurul Huda mencontohkan ketika Pilgub Jawa Tengah, dirinya bersama para masyayih NU menyatakan dukungan kepada pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen. ”Alhamdulillah hasil pernyataan kulo sangat luar biasa. Seluruh santri Al Falah, alumni, kenalan semua mendukung. Sayange Ganjar rodok lali,” ungkapnya.
Menurutnya, dukungan para kiai sepuh NU kepada Gus Muhaimin menjadi sangat penting untuk memuluskan langkah salah satu cicit pendiri NU, KH Bisri Syansuri tersebut meraih kemenangan.
”Jangan sampai NU terpegang orang lain. Gus Muhaimin jangan sampai ketinggalan sepur. Saya minta mbah yai jangan sampai menerima (permintaan dukungan) selain Gus Muhaimin. Itu permintaan saya sebab kiai itu tanggungjawabnya berat,” katanya.
Bagi Kiai Nurul Huda Jazuli, tidak ada parpol yang layak disebut sebagai representasi NU selain Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). ”Kalau sudah NU, menurut paham saya ya PKB. PKB adalah NU. Jangan sampai nanti pecah tidak kompak karena PKB adalah NU. Masyaallah semoga Allah memberikan pertolongan,” serunya.
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait