RIO DE JANEIRO, iNewsPasuruan.id - Seorang pria bersenjata kapak berhasil melompati tembok pagar dan menyerbu taman bermain, taman kanak-kanak (TK) di Kota Blumenau, Brasil Selatan, Rabu (5/4/2023). Pria itu menyerang anak yang sedang bermain di taman bermain dengan membabi buta. Akibatnya, empat anak tewas serta lima anak lainnya terluka. Entah bagaimana ceritanya, pelaku menyerahkan diri ke kantor polisi setelah peristiwa sadis itu. "Korban tewas berusia antara 5 dan 7 tahun," kata pihak berwenang dikutip MNC Portal Indonesia dari AP, Kamis (6/4/2023)
Detektif polisi Ronnie Esteves mengatakan sedang mencari motif penyerbuan tunggal taman kanak-kanak. Pelaku tampaknya tidak memiliki hubungan apa pun dengan tempat tersebut, yang menawarkan layanan penitipan anak, pendidikan prasekolah, dan kegiatan setelah sekolah. Gambar yang disiarkan di jaringan televisi menunjukkan orang tua yang menangis di luar pusat penitipan anak bernama Cantinho do Bom Pastor.
Menurut afiliasi lokal jaringan televisi Globo, serangan itu terjadi di taman bermain. NSC menunjukkan foto tersangka dengan kepala dicukur plontos. Polisi belum mengumumkan identitasnya. Kejadian ini membawa dampak luar biasa. Wali |Kota Blumenau, kota yang berada di dekat pantai Atlantik Brasil, Mario Hildebrandt, menangguhkan kelas. Dia mengumumkan masa berkabung selama 30 hari.
Pemerintah negara bagian setempat mengatakan rumor yang beredar di media sosial tentang potensi serangan lainnya adalah salah. Wali kota mengatakan lima anak yang terluka dibawa ke rumah sakit. Salah satunya dalam kondisi serius. Serangan sekolah di Brasil telah terjadi dengan frekuensi yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir.
Pekan lalu, seorang siswa di Sao Paulo menikam seorang guru dan melukai beberapa orang lainnya di Sao Paulo. Brasil telah melihat setidaknya satu serangan terakhir di pusat penitipan anak. Serangan itu juga terjadi di negara bagian Santa Catarina, pada 2021, ketika seorang penyerang menggunakan belati untuk membunuh tiga anak di bawah usia 2 tahun dan dua orang dewasa.
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait