Khutbah Shalat Idul Fitri yang Bikin Jamaah Menangis

Edi Purwanto, MPI
Ilustrasi Shalat Idul Fitri. Foto/Okezone/muhammadiyah.or.id

PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Kementerian Agama RI menetapkan 1 Syawal 1444 hijriah jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Sebagian besar muslim akan merayakan Idul Fitri sesuai ketentuan dari pemerintah. Naskah khutbah Idul Fitri berikut ini bisa disampaikan pada shalat Idul Fitri.

Idul Fitri adalah momen yang penuh kebahagiaan setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan. Hari yang ditunggu-tunggu diisi dengan saling bermaafan dan mengunjungi keluarga dan  handai taulan. 

Khutbah Shalat Idul Fitri berisi pesan-pesan kebaikan dan nasihat untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa umat Muslim. Khutbah  sering kali dijadikan momen refleksi untuk merenungkan kembali perjuangan yang telah dilakukan selama satu bulan penuh dalam menjalankan ibadah puasa.

Berikut khutbah Shalat Idul Fitri yang membuat jamaah menangis, dikutip iNews dari NU Online.

 Khutbah shalat Idul Fitri, Istiqamah untuk Kembali Mengenal Allah

Khutbah I

‎اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لاَإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلاَّ إِيّاَهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ االدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ  أَمَّا بَعْدُ، فَيَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قال الله تعالى فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُون

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,  Alhamdulillah, syukur yang tiada terkira kita panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wata’ala sebab atas ridha dan rahmat-Nya kita bisa berkumpul di tempat ini untuk menunaikan rangkaian ibadah shalat Idul Fitri sembari kita mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil sebagai pengakuan kita akan kebesaran-Nya.  

Saat ini juga kita patut bergembira karena selama bulan puasa kita diberi kesempatan untuk menambah pundi-pundi pahala, juga menghapus dosa-dosa kita. Semoga semuanya membuahkan hasil yang maksimal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,   مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” Atas karunia besar ini, sudah seyogyanya kita senantiasa terus-menerus berupaya sepenuh hati meningkatkan ketakwaan dalam diri kita dengan menjalankan segala perintah

Allah subhanahu wata’ala dan menjauhi larangan-Nya.  اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ اْلحَمْدُ Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,  Idul Fitri sering dimaknai sebagai hari raya sekaligus pertanda berakhirnya ibadah puasa Ramadhan. Dalam budaya Nusantara ini ia lebih masyhur dengan istilah lebaran (terselesaikan).

Dalam kamus Al-Ma’any Idul Fitri dimaknai sebagai,   اَليَوْمُ اْلأوَّلُ الَّذِي يَبْدَأُ بِهِ الإفْطَارُ لِلصَّائِمِيْنَ Artinya: “Hari pertama bagi orang-orang yang berpuasa Ramadhan mulai kembali berbuka dengan makan dan minum seperti di hari-hari biasa.”  

Selain itu ada juga yang memaknai Idul Fitri dengan ‘kembali suci atau terbebas dari dosa’. Makna ini disandarkan pada hadits tentang keutamaan dihapusnya dosa bagi orang yang berpuasa.   Tiga makna di atas tentu tidaklah keliru, namun pada kesempatan yang berbahagia ini khatib ingin mengajak menyelami makna fitrah dalam Al-Qur’an.   

Editor : Bian Sofoi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network