JAKARTA, iNewsPasuruan.id - Indonesia Merdeka pada 17 Agustus 1945. Meski telah mencapai kemerdekaan pada saat itu, Indonesia memerlukan pengakuan dari negara-negara lain terhadap proklamasi kemerdekaan ini. Pengakuan dari negara-negara sahabat memiliki arti yang besar bagi Indonesia. Sejumlah negara telah menjadi yang pertama mengakui kedaulatan Indonesia. Berikut daftarnya seperti dilansir dari iNews.id pada Kamis (17/8/2023):
1.Palestina
Pada tanggal 6 September 1944, Palestina memberikan pengakuan de facto terhadap kemerdekaan Indonesia. Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, menjadi perantara utama dalam menyampaikan pengakuan ini melalui siaran radio berbahasa Arab di Berlin, Jerman. Palestina juga berusaha meyakinkan negara-negara lain di Timur Tengah untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.
2. Mesir
Pada tanggal 22 Maret 1946, Mesir memberikan pengakuan de facto atas kemerdekaan Indonesia, didorong oleh hubungan kekeluargaan, agama, dan persaudaraan antara kedua negara. Pengakuan de jure dari Mesir datang pada 10 Juni 1947, ditandai dengan penandatanganan perjanjian persahabatan antara Indonesia dan Mesir, diikuti pembukaan kedutaan besar Indonesia di Kairo.
3.Suriah
Suriah memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia pada tanggal 2 Juli 1947. Penandatanganan perjanjian persahabatan antara kedua negara di Damaskus menjadi simbol dari pengakuan ini. Suriah juga turut memperjuangkan isu Indonesia-Belanda di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1947.
4.Vatikan
Pada tanggal 6 Juli 1947, Vatikan memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia melalui pembentukan Apostolic Delegate di Jakarta. George Marie Joseph diangkat menjadi duta besar Vatikan untuk Indonesia, yang berperan sebagai perantara penting dalam hubungan antara Vatikan dan Indonesia.
5.Lebanon
Pada tanggal 29 Juli 1947, Lebanon memberikan pengakuan de jure terhadap kemerdekaan Indonesia, yang kemudian diikuti oleh pendirian hubungan bilateral antara kedua negara. Kedutaan besar Indonesia didirikan di Beirut pada tahun 1966.
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait
