PASURUAN, iNewsPasuruan.id – Pemilu serentak yang akan digelar tiga bulan lagi lebih banyak memperebutkan pemilih generasi Z, yang bertransformasi ke generasi digital. Pemilu tahun 2024 akan dipengaruhi oleh penggunaan teknologi media sosial. Dari data jumlah penduduk di Kabupaten Pasuruan 1.779.045 jiwa, terdapat sekitar 989 juta jiwa pengguna media sosial, dan kecenderungannya terus meningkat.
Hal ini dituturkan Ketua DPC PKB. Kabupaten Pasuruan Dr. HM. Irsyad Yusuf, saat menghadiri acara Rapat Koordinasi dengan Tim IT Caleg PKB untuk DPRD Kabupaten Pasuruan, di kantor DPC PKB Kabupaten Pasuruan, Selasa (05/12/2023).
Kepada tim IT para caleg (calon legislatif) DPRD PKB Kabupaten Pasuruan, Gus Irsyad mengatakan, pentingnya evektivitas penggunaan media digital.“Kampanye politik yang menggunakan digital marketing, dapat memanfaatkan popularitas para caleg melalui media sosial, untuk menyebarkan pesan dan membangun keterlibatan pemilih, dan digital marketing memungkinkan para caleg PKB untuk menyajikan informasi tentang profil dan program kerja masing-masing agar lebih mudah diakses oleh pemilih,” kata Gus Irsyad yang juga maju sebagai Caleg DPR RI Dapil Jatim II.
Menurut dia, para caleg PKB harus membuat konten yang menarik dan kreatif, yang sesuai dengan target konstituen pemilih pengguna media sosialnya. Konten yang disukai oleh pengguna media sosial, yang terbanyak disukai, berupa konten hiburan, kemudian konten inspiratif atau menginspirasi, selanjutnya konten berupa edukatif, dan konten yang meyakinkan tentang sosok/profil caleg.
“Kita para caleg harus ikut berperan serta dalam melakukan edukasi kepada masyarakat, bahwa pemilu adalah sarana untuk adu gagasan (politik gagasan) diberbagai platform media, khususnya media sosial,” tandasnya
Ketua LPP DPC PKB Kabupaten Pasuruan, Gus Farid menambahkan untuk menjaga ruang digital di tengah gempuran isu pemilu menjadi tanggung jawab bersama agar pemilu berkualitas dan demokrasi berkembang lebih sehat. “Langkah dan pencegahan hoaks, disinformasi, mal-informasi di ruang digital harus terus digalakkan. Artinya konten yang dihadirkan tidak hanya untuk menarik simpati pemilih, tapi juga memiliki nilai yang sifatnya mendidik politik masyarakat dan tidak melanggar aturan perundang undangan,”imbuh Gus Farid.
“Dari 6 dapil (daerah pemilihan) di Kabupaten Pasuruan ada 50 caleg DPRD dari PKB dan sebanyak 20 persen yang mempunyai akun dan menggunakan media sosial Instagram. Sebagian yang lainnya pakai facebook. Padahal di era sekarang ini pengguna medsos terbanyak itu dari Tik Tok, terus yang kedua Instagram, kemudian Facebook, twitter, youtube dan sebagainya,” ungkapnya.
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait