Adrenalin dan Iman Berpadu di Sidogiri Offroad Expedition 3

Ninon Raka
Peserta melewati jalur ekstrem di Sidogiri Offroad Expedition 3. Foto: IST

PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Dentuman mesin dan gemuruh ban yang menabrak bebatuan terdengar menggema di lereng Gunung Abang, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (28/9/2024). Di balik debu dan lumpur, ratusan offroader dari berbagai daerah saling berjibaku menaklukkan medan ekstrem dalam Sidogiri Offroad Expedition (SOE) 3. 

Ajang tahunan ini kembali mencetak sejarah dengan memecahkan rekor peserta terbanyak, mencapai 280 orang. Tidak hanya berasal dari Jawa Timur, peserta kali ini bahkan datang dari pulau-pulau lain, seperti Borneo, Bali, hingga Papua Barat. Seolah tak gentar dengan rintangan berat, mereka siap menguji adrenalin dan ketangguhan kendaraan masing-masing di medan yang sudah disiapkan oleh panitia. 

Alil Wafa, Sekretaris SOE, mengaku bangga melihat tingginya minat para offroader. Bagi Alil dan timnya, acara ini lebih dari sekadar ajang uji ketangkasan, tetapi juga wadah untuk silaturahmi antar pecinta offroad.

“Kami sangat senang melihat antusiasme peserta yang semakin meningkat setiap tahunnya. Peningkatan 20 persen dibandingkan tahun lalu ini membuktikan bahwa SOE makin diminati,” ujarnya. 

Sidogiri Offroad Expedition memang unik. Di balik tantangan ekstrem, terselip nilai-nilai religius yang menjadi ciri khasnya. Tidak seperti event offroad pada umumnya, SOE menyediakan panduan sholat bagi peserta. Di tengah hiruk-pikuk menaklukkan jalur, panitia memastikan para offroader tetap bisa menjalankan kewajiban ibadah. 

“Kami ingin menggabungkan semangat petualangan dengan nilai-nilai agama. Ini bukan sekadar balapan di alam liar, tetapi juga ajang untuk mengingatkan diri kita pada Tuhan, meskipun berada di medan ekstrem,” kata Alil Wafa.

Peserta pun diberi buku panduan sholat dan di beberapa titik istirahat, ada tempat yang disediakan khusus untuk beribadah. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta yang merasa event ini lebih bermakna dibandingkan sekadar uji adrenalin.

Setiap offroader tidak bisa sembarangan beraksi. Sebelum memulai perjalanan, kendaraan mereka harus melewati proses scrutineering. Petugas memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan seperti winch, strap, helm, dan kotak P3K. Proses ini juga menentukan jalur mana yang akan ditempuh oleh para peserta, apakah memilih kategori ekstrem atau fun offroad.

Medan yang menanti peserta bukan main-main. Jalur ekstrem SOE memang dirancang untuk menguji ketangguhan mental, fisik, dan kendaraan. Dari tanjakan terjal hingga lumpur yang dalam, semua elemen alam berpadu menjadi satu. Namun, di sinilah tantangan sesungguhnya, ketika keahlian mengemudi dan strategi menentukan siapa yang bisa mencapai garis finish dengan selamat.

"Selain memacu adrenalin, suasananya juga seru, banyak peserta dari berbagai daerah sehingga suasana kebersamaannya sangat terasa,” ujar Wilaksono, salah satu peserta.

Puncak acara SOE 3 akan berlangsung pada Minggu, 29 September 2024, dengan garis finish di kawasan Pondok Pesantren Sidogiri, Kecamatan Kraton. Namun, sebelum menaklukkan rute terakhir, para peserta akan bermalam di Gunung Abang, Kecamatan Kejayan. 

Bagi para offroader, SOE 3 bukan hanya tentang ketangguhan di medan berat, tetapi juga tentang menjaga semangat kebersamaan dan keimanan. Dengan tema keagamaan yang diusung, SOE diharapkan menjadi contoh kegiatan positif yang menggabungkan olahraga ekstrem dengan nilai-nilai spiritual.

Editor : Bian Sofoi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network