"Prokes di masing-masing destinasi kita tetap laksanakan, pengunjung wajib pakai masker, cuci tangan, pengecekan suhu, kemudian aplikasi peduli lindungi masih tetap kita laksanakan. Karena masing-masing destinasi diperkirakan pengunjungnya akan meningkat sangat tajam," tuturnya.
Secara kapasitas maksimal Titik menilai hal itu cukup sulit diwujudkan. Ia mengambil contoh di Jawa Timur Park 3 yang maksimal bisa diisi 12.000 pengunjung, maka 75 persen kapasitasnya bisa diisi sekitar 7.000 pengunjung sulit tercapai.
"Di Jatim Park 3 total di atas 12.000 untuk kapasitas seluruhnya, dan setiap hari saya nggak yakin ke level itu bisa jadi masih di bawah 7.000 antara 5.000 smpai 7.000 masih oke," ujarnya.
Hal ini bukan tanpa alasan, pihaknya menilai ada beragam tempat wisata di Kota Batu yang membuat masyarakat bisa memilih tanpa harus mengandalkan objek wisata Jatim Park Grup saja.
"Karena Batu punya destinasi wisata beragam, tidak hanya Jatim Park, tapi juga tempat lain, sekarang ada destinasi wisata alam, belum lagi kuliner. Saya kira wisatawan yang datang ke Kota Batu sudah banyak alternatifnya sudah mulai terpecah ke beberapa tempat," katanya.
iNewsPasuruan
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait