get app
inews
Aa Text
Read Next : Gawat! Rusia di Ujung Tanduk, Tentara Bayaran Berontak Kepemimpinan Militer Moskow

Indonesia Tak Sendiri, 5 Negara Ini Pernah Mengecam dan Tolak Israel di Dunia Olahraga, Siapa Saja?

Sabtu, 01 April 2023 | 14:40 WIB
header img
5 negara yang kecam Israel di dunia olahraga (Foto: Reuters)

JAKARTA, iNewsPasuruan.id - Indonesia tak sendiriSebanyak 5 negara pernah mengecam dan tolak Israel di dunia olahraga. Seperti diketahui, Piala Dunia U-20 dibatalkan FIFA karena kondisi kekinian, yang bisa diartikan isu keamanan dan penolakan Israel bermain di Indonesia. Bukan hanya Indonesia saja yang mengecam dan menolak kehadiran Israel, terdapat 5 negara pernah mengecam dan tolak Israel.

Alasannya hampir sama dengan yang disampaikan sejumlah tokoh politik di Indonesia, ada yang menganggap Israel adalah negara ilegal dan tidak dianggap eksistensinya, hingga disebut menginvasi rakyat Palestina. 

Siapa saja negara tersebut?

5 Negara Pernah Mengecam dan Tolak Israel :

5. Kuwait dan negara Arab lainnya

Kuwait

Kuwait dan negara Arab lainnya sempat mengecam dan tolak Israel. Federasi Sepakbola Israel sebelumnya merupakan anggota Federasi Sepakbola Asia (AFC), sejak 1954 sampai 1974. Dalam periode tersebut, bangsa-bangsa Arab dan negara Islam lainnya di Asia menolak untuk berkompetisi dengan Israel. Kemudian atas inisiatif Kuwait, Israel resmi dikeluarkan dari AFC pada 1974.

Keputusan itu diambil melalui mekanisme voting. 17 anggota AFC yang mayoritas negara Islam menolak Israel, berbanding 13 yang mendukung, dan enam lainnya absen. Setelah lama dikeluarkan AFC, Israel gabung konfederasi UEFA pada 1992. Pada 1994, Israel seutuhnya jadi bagian dari UEFA.

4. Uni Emirat Arab (UEA)

Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab (UEA) pernah menjadi tuan rumah turnamen tenis bertajuk WTA Tour di Dubai pada 2009. Sebagai tuan rumah, Uni Emirat Arab tidak mengeluarkan visa kepada atlet tenis asal Israel, Shahar Peer. Tindakan tersebut dinilai sebagai kecaman dan penolakan Uni Emirat Arab terhadap atlet Israel. Namun, hal itu membuat petenis lainnya marah seperti Serena Williams hingga Andy Roddick yang mundur dari turnamen tersebut.

3. Uni Soviet (Rusia)

Rusia

Rusia memboikot Israel pada Olimpiade Catur 1976 yang dihelat di Haifa, Israel. Uni Soviet dan sejumlah negara Arab kala itu tidak menganggap eksistensi Israel. Sehingga, Uni Soviet memilih untuk memboikot Israel dengan tidak mengirimkan kontingennya ke Israel. Setelah itu, negara-negara persekutan Uni Soviet dan sejumlah negara Arab memilih untuk menggelar turnamen tandingan di Tripoli, Lebanon. Pesertanya cukup banyak, mulai dari El Salvador, Italia, Portugal, hingga Uruguay.

2. Bahrain

Bahrain

Bahrain merupakan negara yang mengecam dan menolak Israel. Namun akibat dari sikap Bahrain itu, status kewarganegaraan Mushir Salem Jawher, atlet pelari kelahiran Kenya berpaspor Bahrain pada 2007 hilang.

Penyebabnya, Salem Jawher nekat menjalani turnamen Tiberias Marathon 2007 di Israel. Untungnya, ia mampu mendapatkan kembali kewarganegaraan Bahrain pada tahun yang sama dan bahkan ikut tampil lagi pada Tiberias Marathon pada 2008, 2009, dan 2010.

1. Swedia

Swedia

Swedia adalah salah satu negara Eropa yang pernah menolak dan mengecam Israel di dunia olahraga. Tepatnya pada turnamen tenis bertajuk Piala Davis 2009. Kala itu, muncul aksi penolakan terhadap Israel hingga terjadi kerusuhan yang terkenal dengan istilah Anti-Israel Riots.

Pemerintah kota Malmo, Ibu Kota Swedia, juga sudah menolak tim Israel untuk tampil pada Piala Davis 2009. Akan tetapi, pemangku kebijakan tenis tidak ingin hal itu terjadi karena bisa membuat Swedia gugur.

Alhasil, Piala Davis 2009 tetap digelar di Malmo, Swedia, dengan pengamanan ekstra dan tanpa penonton. Namun, Swedia yang kalah 2-3 dari Israel pada laga itu dikenai pembekuan selama lima tahun serta sejumlah denda besar.

https://sports.okezone.com/read/2023/04/01/43/2791267/5-negara-yang-kecam-dan-tolak-israel-di-dunia-olahraga-nomor-1-swedia?page=3

Editor : Bian Sofoi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut