JAKARTA, iNewsPasuruan.id - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga membawa mesin penghitung uang saat melakukan penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), pada Kamis malam, tanggal 28 September 2023. Kejadian tersebut terjadi pada pukul 20.00 WIB, ketika dua mobil Toyota Innova berwarna hitam tiba di halaman rumah dinas SYL. Tiga anggota KPK yang semuanya berjenis kelamin laki-laki turun dari mobil tersebut dan dengan hati-hati membuka bagasi mobil.
Mereka kemudian mengeluarkan sebuah perangkat yang tampaknya mirip mesin penghitung uang dan membawanya ke dalam rumah dinas. Saat ini, petugas KPK masih berada di dalam rumah dinas Mentan SYL. Di sisi lain, dua anggota kepolisian yang mengenakan seragam lengkap dengan senjata laras panjang menjaga pos penjagaan.
Sebelum penggeledahan dimulai, seorang lelaki yang mengenakan kemeja bertuliskan "Advokat" masuk ke dalam rumah dinas SYL pada pukul 19.00 WIB. Setelah menghabiskan sekitar 20 menit di dalam rumah dinas, ia keluar tanpa memberikan komentar mengenai penggeledahan yang sedang berlangsung.
Rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang berlokasi di Jalan Widya Chandra V Nomor 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menjadi sasaran penggeledahan oleh tim KPK pada hari tersebut. Pada pukul 17.00 WIB, kondisi rumah dinas tersebut tampak sunyi. Di dalamnya, hanya ada tiga orang yang berjaga, termasuk dua petugas satpam dan satu orang berpakaian biru yang berada di pos satpam.
Di sekitar rumah dinas, beberapa mobil terparkir dengan tertib, termasuk lima mobil berwarna hitam dan satu mobil berwarna silver. Mobil-mobil tersebut berjejer rapi di area parkir rumah dinas. Selain itu, terdapat taman yang juga terlihat di sekitar rumah. Pintu utama rumah dinas tersebut terlihat tertutup rapat. Beberapa awak media juga terlihat berada di luar rumah dinas, khususnya di Jalan Widya Chandra V, untuk meliput perkembangan situasi. Namun, di area depan rumah dinas, hanya terdapat sedikit aktivitas dengan beberapa kendaraan yang melintas di jalanan.
Editor : Bian Sofoi