”Baik Gus Dur maupun Buya Syafei lebih setuju dengan Islam sebagai inspirasi kehidupan umat dan masyarakat, dan tidak perlu diformalkan sebagai hukum negara, karena bisa terjadi diskriminasi terhadap warga negara Non Muslim,” lanjut dia.
Sepeninggal Gus Dur, Buya Syafii dalam beberapa kesempatan mengungkapkan kerinduannya terhadap sosok Gus Dur. ”Buya Syafei mengaku sering rindu Gus Dur, apalagi ketika beliau merasa kesepian dalam berjuang menegakkan toleransi di Indonesia,” tulis Yenny.
Menurut Yenny, Buya Syafei adalah tokoh yang independen, berani mengutarakan kritik bahkan kepada para pejabat negara. Bahkan dia masih sempat berdiskusi dengan Buya Syafii mengenai nasib Garuda Indonesia beberapa waktu lalu.
”Buya Syafei sosok yang sederhana, kemana-mana naik sepeda dan vespa. Tapi beliau kaya dalam karya dan amalan baik untuk bangsa. Selamat jalan, Buya. Semoga engkau mendapat tempat disisi Allah SWT. We will miss you,” ujar Yenny.
Unggahan tersebut disukai hampir 2.000 pengguna Instagram. Sebagian membubuhkan doa bagi kedua tokoh dalam kolom komentar. ”Doa yang terbaik bagi beliau kedua almarhum.. Alfatihah,” tulis @ matahari_muda_.
Sementara @ronald_cm_ mengungkapkan kekaguman. ”Beliau2 ini orang hebat dengan tampilan yg santai dan sederhana....,” tulis akun ini. iNews Madiun
Editor : Bian Sofoi