Saat ini, Pemprov Jatim telah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri untuk membentuk UPT Pusat Penilaian Pegawai dan mendapatkan akreditasi A.
Tak kalah membanggakan, rekor capaian tertinggi, yakni untuk kategori utama tentang implementasi managamen ASN, Jawa Timur menduduki peringkat pertama nasional dengan total jumlah 11 instansi dari total jumlah nasional sebanyak 66 instansi.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah mengingatkan pentingnya transformasi learning bagi para ASN. Menurutnya, revitalisasi proses pembelajaran implementasi dan mekanisme, harus dilakukan secara komperhensif utamanya di unit kecil pada masing-masing instansi.
"Selain itu kolaborasi memang sering kita dengar tapi belum tentu tim yang dibawah merasa cukup percaya diri untuk membangun kolaborasi dengan eksternal sistem. Tim di lingkungan bapak ibu memimpin, meski punya keinginan inovasi namun belum tentu berani membangun jejaring. Oleh karena itu pimpinan di unit terkecil harus membuka ruang dan kesempatan staf untuk tumbuh dan mengembangkan diri dan jejaring," jelasnya.
Menjawab hal tersebut, Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut mengajak seluruh ASN di Jatim untuk memiliki mindset terbuka dan proaktif yang harus dilakukan oleh tim untuk memaknai sebuah inovasi dan kreatifitas pekerjaan.
" We have to open mind, kolaborasi adalah keniscayaan, begitu pula dinamika hirarki yang kompleks. Kolaborasi adalah kebutuhan dan keharusan," pesannya.
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait