Gus Irsyad menjelaskan, ada sejumlah hal yang menjadi dasar penetapan peningkatan status siaga darurat bencana ini. Yakni surat edaran yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait adanya potensi bencana hidrometeorologi.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menunjukkan data tentang potensi curah hujan di wilayah Kabupaten Pasuruan, serta adanya kejadian bencana alam pada Oktober 2022.
"Menurut pemetaan, memang untuk curah hujan pada Oktober itu normal dan di atas normal dan akan mencapai puncaknya pada bulan januari 2023. Di situ pasti terjadi hujan dengan potensi intensitas tinggi, kadang panas kadang juga hujan disertai petir," tegasnya.
Dalam hal kebencanaan, Pemkab Pasuruan telah menyiapkan segala peralatan. Mulai dari perahu karet, perahu fiber, tenda, terpal dan sarana prasarana penunjang lainnya. Termasuk bantuan logistik yang sangat dibutuhkan masyarakat ketika menghadapi bencana.
"Kita punya 5 perahu karet. Dan tahun ini akan kita tambah lagi dua perahu untuk melengkapi kebutuhan para petugas dalam membantu warga terdampak seandainya terjadi bencana banjir," ucapnya.
Dengan dinaikkannya status kewaspadaan bencana, Kepala Daerah bergelar Doktor Kapiten ini mengajak masyarakat untuk bergotong royong membersihkan saluran air dari sampah, memangkas ranting atau dahan pohon yang tinggi, tidak membuang sampah sembarangan, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
"Mari kita berdoa agar Kabupaten Pasuruan dijauhkan dari segala bentuk bencana. Jaga kebersihan lingkungan, jangan buang sampah sembarangan, mari kita gotong royong membersihkan saluran air agar tidak tersumbat," harapnya.iNewsPasuruan
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait