Samsiah menerangkan bahwa putri sulungnya itu mulai mengalami perkembangan badannya pada 2014. Setelah itu, Sifa pun menjadi sasaran ejekan teman-temannya di madrasah.
Sejak saat itu gadis kelahiran Kurau 16 Oktober 1999 itu tidak mau lagi bermain dengan teman-temannya dan lebih banyak menyendiri di rumah. Jika pun harus keluar dari rumah, Sifa hanya membantu orangtuanya berjualan kue.
“Beberapa bulan lalu kondisinya masih normal, dapat berjalan seperti biasa, bahkan Sifa sering ke RS Sambang Lihum di Kabupaten Banjar untuk berobat,” kata Samsiah.
“Sekitar dua bulan terakhir Sifa mulai mengeluh sakit pada kakinya saat berdiri, dan sampai akhirnya tidak dapat berdiri sama sekali,” terang janda yang ditinggal suaminya meninggal 20 tahun lalu itu.
Saat ini Sifa masih dalam pemeriksaan dokter di ruang observasi RSUD Hadji Boejasin, belum diketahui tindakan apa yang akan diberikan tim dokter yang menanganinya.
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait