Sementara menurut hitungan Pawukon, kata Taufan, Jumat Pahing di Wuku Wugu ini tidak ada hambatan, karena bukan hari kubur. Dalam kalender Jawa, Taufan menyebutkan ada 30 Wuku, dan hingga kini masih digunakan untuk menentukan hari baik yang dapat digunakan dalam kegiatan penting. Wuku adalah siklus dalam penanggalan Jawa, dan Bali, yang berumur tujuh hari. Sehingga siklus 30 Wuku berumur 210 hari.
Nama 30 Wuku itu, adalah Wuku Sinta, Wuku Landep, Wuku Wukir, Wuku Kurantil, Wuku Tolu, Wuku Gumbreg, Wuku Warigalit, Wuku Warigagung, Wuku Julungwangi, Wuku Sungsang, Wuku Galungan, Wuku Kuningan, Wuku Langkir, Wuku Mandasiya, Wuku Julungpujut, Wuku Pahang, dan Wuku Kuruwelut.
Kemudian ada Wuku Marakeh, Wuku Tambir, Wuku Medangkungan, Wuku Maktal, Wuku Wuye, Wuku Manahil, Wuku Prangbakat, Wuku Bala, Wuku Wugu, Wuku Wayang, Wuku Kulawu, Wuku Dukut, dan Wuku Watugunung.
Taufan menyebutkan, tidak semua Wuku memiliki hari Jumat Pahing. Hanya lima Wuku yang memiliki Jumat Pahing, yakni Wuku Sinta, Wuku Gumbreg, Wuku Galungan, Wuku Pahang, Wuku Maktau, dan Wuku Wugu.
"Ibarat rambu lalu lintas, penghitungan hari ini biasa digunakan untuk menentukan hari pelaksanaan acara-acara penting, agar acara yang digelar tersebut tidak banyak melanggar rambu lalu lintas, sehingga acara dapat berjalan dengan lancar. Kalau Wukunya tidak cocok, bisa dihitung harinya. Demikian juga kalau hari dan pasarannya masih belum cocok, bisa dihitung jam pelaksanaan acaranya," pungkas dosen sastra Inggris UB Malang tersebut.
https://daerah.sindonews.com/read/1079157/704/makna-jumat-pahing-saat-ganjar-pranowo-diumumkan-jadi-capres-pdip-1682085877
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait