Saluran YouTube ini memiliki ribuan pelanggan dan halaman Facebook yang dibuat oleh gerejanya terhubung ke banyak video. Tidak jelas kapan khotbah itu direkam, tetapi ada referensi untuk acara selanjutnya di Nairobi pada Januari 2020. Hal ini bertentangan dengan klaim Pendeta Mackenzie yang mengaku telah mengakhiri kegiatan khotbahnya di tahun sebelumnya.
'Anak-anak menangis karena lapar, biarkan mereka mati'
Para mantan anggota gereja mengklaim mereka dipaksa berpuasa sebagai bagian dari kepatuhan. Dalam puluhan video yang BBC saksikan, tidak ada bukti bahwa Pendeta Mackenzie secara langsung memerintahkan jemaatnya untuk berpuasa. Akan tetapi tetapi ada banyak perkataan kepada para pengikutnya untuk mengorbankan apa yang mereka sayangi, termasuk nyawa mereka.
"Ada orang-orang yang bahkan tidak mau berkhotbah (tentang) Yesus. Mereka mengatakan anak-anak mereka menangis karena lapar, biarkan mereka mati. Apakah ada masalah di sana?" Dalam wawancara dengan harian Kenya, Nation, beberapa pekan lalu, Pendeta Makenzie membantah dirinya memaksa para pengikutnya untuk berpuasa.
"Apakah mungkin ada rumah atau kandang atau pagar, yang ditemukan di suatu tempat (di lahan pertanian), tempat orang-orang kemungkinan dikurung?" kata dia menjawab pertanyaan reporter tentang hal ini.
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait