Dilansir Sains Sindonews.com, para ilmuwan menemukan lubang hitam ini ketika melakukan Survei Ilmu Rilis Awal Evolusi Kosmis (CEERS) yang dipimpin oleh Steven Finkelstein dari University of Texas di Austin. Lubang hitam ini terus berkembang dengan memakan gas dan debu antarbintang di sekitarnya.
Lubang hitam terbentuk ketika pusat bintang yang sangat masif runtuh, meninggalkan ruang hampa di mana tidak ada cahaya yang masuk atau keluar. Proyek ini juga menemukan dua lubang hitam lagi di galaksi CEERS 746 dan CEERS 2782, yang sedikit lebih besar, dengan berat 10 juta kali massa Matahari.
Para astronom menyebut ketiganya CEERS dengan bobot ringan membantu pemahaman tentang bagaimana lubang hitam supermasif terbentuk dan tumbuh selama miliaran tahun pertama pembentukan alam semesta.
“Ini sangat penting karena alam semesta dilemparkan ke dalam 'kabut' tebal selama periode ini, yang dikenal sebagai Era Reionisasi,” kata para peneliti seperti dilansir dari laman Daily Mail, Rabu (12/7/2023).
Saat ini di alam semesta, gas netral menjadi terionisasi selama ratusan juta tahun, menjadikannya transparan terhadap sinar ultraviolet. Apa yang menyebabkan periode ini tidak jelas, meskipun itu adalah sesuatu yang para astronom harapkan dapat dijawab oleh JWST.
“Para peneliti telah lama mengetahui pasti ada lubang hitam bermassa lebih rendah di awal alam semesta. Namun, teleskop Webb adalah observatorium pertama yang dapat menangkap bentuknya dengan sangat jelas,” kata Dale Kocevski dari Colby College di Waterville, Maine.
https://sains.sindonews.com/read/1153083/767/lubang-hitam-paling-lapar-terdeteksi-siap-menelan-material-bumi-1689480437
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait