Oktober 2020
Mahathir Mohamad melontarkan pernyataan sebagai tanggapannya atas Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina Islam dan Nabi Muhammad.
Saat itu Macron dengan lugas membolehkan kartun Nabi Muhammad karya Majalah Charlie Hebdo, dipamerkan. Macron juga menyalahkan agama Islam atas peristiwa pembunuhan terhadap seorang guru di Prancis.
Dalam akun Twitter-nya, pada 29 Oktober 2020, Mahathir mengatakan, “Muslim memiliki hak untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis atas pembantaian di masa lalu.” Cuitan Mahathir yang menuai kontroversi ini kemudian dihapus oleh pihak Twitter.
Oktober 2003
Di suatu kesempatan pada Oktober 2003, Mahathir pernah menyebut orang Yahudi "berhidung bengkok”, mengatakan bahwa mereka "memerintah dunia dengan proxy", serta mempertanyakan jumlah orang Yahudi yang terbunuh dalam Holocaust.
Ia kemudian membela pernyataannya yang dianggap anti-Semit itu, ketika berbicara di acara Forum Pemimpin Dunia di Universitas Columbia, Amerika Serikat, pada 2019.
Saat itu, seorang peserta mengkonfrontasi Mahathir terkait pernyataannya di masa lalu tersebut. Mahathir menjelaskan bahwa ia menggunakan hak untuk kebebasan berbicara.
“Mengapa saya tidak bisa mengatakan sesuatu terhadap orang-orang Yahudi ketika banyak orang mengatakan hal-hal buruk tentang saya dan tentang Malaysia dan saya tidak memprotes?” ujarnya.iNewsPasuruan
Editor : Bian Sofoi