SANAA, iNewsPasuruan.id - Kegiatan pembagian sembako dan zakat berakhir tragis di Sanaa, Yaman, Kamis (20/4/2023). Sedikitnya 85 orang tewas karena berdesakan. Situasi tidak terkendali saat pintu dibuka dan ribuan orang rebutan sembako dan zakat.
Mereka khawatir tidak mendapat bagian hingga berusaha masuk ke barisan terdepan. Di lokasi kejadian terlihat pakaian para warga yang tertinggal. Ratusan korban terluka masih dirawat di rumah sakit.
Ratusan orang di negara yang dilanda kemiskinan itu berkumpul di sebuah sekolah di Ibu Kota Yaman, Sanaa, untuk menerima bantuan tunai sebesar 5.000 Rial Yaman (sekitar USD8) yang dibagikan para pedagang.
"Setidaknya 85 orang tewas dan lebih dari 322 orang lainnya terluka setelah penyerbuan di distrik Bab al-Yaman di ibu kota," kata seorang pejabat keamanan Houthi.
Houthi adalah kelompok pemberontak yang merebut kendali kota Sanaa setelah perang saudara pecah di negara itu tahun 2015. Baca Juga Berebut Uang Amal Jelang Idulfitri, 79 Warga Yaman Tewas Terinjak-injak "Wanita dan anak-anak termasuk di antara yang tewas," kata pejabat itu kepada AFP tanpa menyebut nama karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan wartawan.
Seorang pejabat kesehatan Houthi mengonfirmasi jumlah korban tersebut. Kementerian Dalam Negeri yang dikelola Houthi mengatakan para korban tewas dan terluka telah dipindahkan ke rumah sakit. Mereka yang bertanggung jawab atas peristiwa itu ditangkap. Video yang disiarkan oleh saluran televisi Al Masirah menunjukkan sekelompok orang berkerumun bersama, dengan orang-orang yang saling menginjak untuk mencoba melewatinya. Banyak yang mulutnya ditutup oleh tangan orang lain dalam tragedi tersebut.
Banyak juga yang tewas terinjak-injak karena kerumuman yang begitu padat. Orang-orang bersenjata dengan pakaian militer dan pekerja distribusi berteriak kepada massa untuk mundur ketika mereka mencoba menarik orang keluar dari himpitan. Menurut Ketua Komite Revolusi Tertinggi Houthi, Mohamed Ali al-Houthi, kepadatan menyebabkan tragedi.
Dia menambahkan, orang-orang memadati jalan sempit menuju pintu belakang sekolah. Begitu gerbang dibuka, massa mengalir ke tangga sempit menuju ke halaman tempat pembagian uang berlangsung. Saksi mata, bagaimanapun, mengatakan bahwa tembakan menyebabkan orang panik.
Setelah penyerbuan, keluarga berkumpul di rumah sakit tetapi banyak yang tidak diizinkan masuk karena pejabat tinggi juga mengunjungi korban tewas dan terluka. Seorang koresponden AFP di Sanaa melihat kerumunan besar di luar salah satu pintu masuk rumah sakit. Di sekolah, pasukan keamanan yang dikerahkan terlihat menghalangi kerabat memasuki fasilitas untuk menemukan orang-orang terkasih.
Cuplikan televisi Al Masirah menunjukkan mayat berserakan di kompleks, yang berserakan dengan sandal dan potongan pakaian. Kepala politik pemberontak Houthi, Mahdi al-Mashat, mengatakan sebuah komite telah dibentuk untuk menyelidiki tragedi tersebut. Seorang pejabat keamanan Houthi mengatakan tiga orang telah ditahan karena dicurigai terlibat.
https://www.inews.id/multimedia/photo/78-orang-tewas-akibat-rebutan-zakat-dan-sembako-begini-situasinya.
Editor : Bian Sofoi